Quantcast
Channel: MISCELLANEOUS - A Lifestyle Blog
Viewing all 434 articles
Browse latest View live

Kenapa Akunku Jadi Banyak?

$
0
0
Source: nsrealtors.ca
Memang,  Allah itu Mahatahu,  selalu memberi kita jalan ketika kita sudah kehabisan akal untuk berbuat sesuatu. Begitu juga dengan Bunda yang sudah hampir kehabisan ide untuk membuat postingan, menjawab Tantangan Seri 3, Hari ke-4. Alhamdulillah ketika Bunda buka akun facebook dan berselancar ke grup Learning Forever, ada postingan Cikgu Ani Berta tentang Manfaat Facebook.  Belum sempet sih ke TKP, tapi, alhamdulillah topik ini membuka pikiran Bunda yang hampir buntu untuk bisa membuat postingan.



Yang ingin Bunda kemukakan di sini, bukan tentang facebook, tapi mengenai kebingungan Bunda ketika membuka akun yahoo email, lha koq banyak sekali email yang masuk, baik melalui  incoming email atau spam. Banyak email yang dikirim oleh teman-teman Bunda yang masuk ke SPAM. Setelah bunda lihat dan baca isinya, langkah Bunda berikutnya adalah men-delete-nya apabila email itu tidak perlu atau memindahkannya ke email masuk untuk subject yang Bunda rasa perlu untuk disimpan. As simple as that, sebenarnya. Tapi ada yang bikin kesel juga sih. Di incoming email, bertaburan email masuk dari berbagai sumber, antara lain yang memberitahukan bahwa Bunda menerima komisi dan diharapkan untuk mengisi data, bla, bla, bla... Contoh-contoh incoming email yang menarik dan dengan kalimat yang enak dibaca seperti berikut:


DariStephanie@Cashsystem.info.
"Firstly, let's make one thing crystal clear... I am not here to waste your time, I am here to show you excactly how to make over $4,000 a week online..." 

Ada lagi seperti ini:

Received from Payment Desk:
"Oh, no! It looks like your account has made (91)unclaimed commissions! To ensure that you don't lose out on the commissions, please refer to the video below for further assistance"

Preeet.... semua yang bernada sama langsung Bunda delete-lah. Menuh-menuhin lapak!

Kalau Bunda jabarkan satu per satu, alangkah banyaknya incoming email asing yang harus dibaca, tapi ngapain juga dibaca? Di hapus aja langsung.

"Ada lagi, akhir-akhir ini beberapa incoming email dari Pinterest, yang merupakan notifications saja. Hehe...ternyata Bunda juga punya akun Pinterest.Tapi yang Bunda heran, Pinterest ini kan sudah lama tidak pernah Bunda aktifkan. Bunda juga bisanya masuk Pinterest ini (duluuu banget!) karena diundang seorang teman. Tanpa pikir panjang Bunda pun ikut join, dan ini sudah hampir tiga tahunan gak pernah aktif. Yang lebih aneh lagi, koq picture profile Bunda itu foto Bunda berdua dengan almarhun anak lelaki Bunda, berarti foto sekitar Januari/Pebruari 2014an, gitu. Koq, bisa, ya?
Ini pp Bunda di Pinterest

Bunda juga sama sekali tidak pernah ingat memiliki akun Pinterest, sampai saatnya Bunda menerima email masuk dari teman-teman. Pun gak ngerti juga apa dan bagaimana aktifitas di Pinterest ini. Dari hasil googling, Bunda baru "ngeh" bahwa Pinterest itu juga sosial media, tapi pada dasarnya hanya berisi foto-foto, jadi seperti juga di akun Instagram yang merupakan hal baru bagi Bunda. So, mulai sekarang ada PeeR yang harus dipelajari, hehehe...

Seperti dikutip dari situsnya misi Pinterest ini adalah untuk menghubungkan semua orang di dunia melalui 'sesuatu' yang mereka anggap menarik. Di mana buku favorit, mainan, atau resep dapat mengungkapkan satu hubungan yang sama antara dua orang. Pinterest akan menghubungkan orang di seluruh dunia berdasarkan selera dan kepentingan bersama.

Kalau akun LinkedIn memang Bunda sudah lama juga memilikinya, sama seperti Pinterest, tapi di LinkedIn sekali-sekali Bunda tengok, hehe...walau Bunda gak ngerti apa dan bagaimana harus in action di situ, wkwkwkkk...  Beberapa bulan yang lalu Bunda mengganti picture profile Bunda di LinkedIn. 
PP Bunda di LinkedIn.

Tentang LinkedIn ini Bunda sudah googling  dan menemukan sumber, di mana Bunda bisa mempelajari apa dan bagaimana harus beraksi (?) di LinkedIn, hehehe...  Dari sumber ini ada 13 tips memanfaatkan LinkedIn untuk Personal Branding. Nah, bagus kan topiknya. Tambah lagi nih satu PeeR buat dipelajari. Sumbernya dari blog arry_rahmawan.com milik Mas Arry Rahmawan. Bunda sudah minta izin untuk nge-print bahan-bahan ini  buat Bunda pelajari  -- beliau sangat berbesar hati Bunda masih aktif dan masih mau belajar. Jadi Bunda disilakan oleh beliau untuk nge-print apa yang diperlukan, sejauh selalu mengikut-sertakan link URL beliau. Bunda juga akan follow beliau di Twitter @ArryRahmawan.

Lho, lho, lho, masih ada lagi nih akun Twitter yang Bunda miliki, tapi ini sudah lama, hampir seumuran dengan Facebook, qiqiqiii... Bunda juga masih harus belajar mendalami apa itu RT, Favorite, Reply dan lain sebagainya. Tambah lagi nih satu mata pelajaran yang harus dipelajari. Haddeuh, si Bunda ini sok-sok-an apa emang mau belajar, ya? Jelas donk memang ingin sekali belajar, apa aja deh, untuk menjaga agar benak Bunda tetap aktif bekerja dengan mengedepankan "Never Stop Learning."

Ssssttt...! Ada yang komentar tuh. Kalau mengaji? So pasti tidak Bunda lupakan, karena mengaji adalah titik tolak Bunda untuk bersyukur kepada Allah Swt telah diberi kekuatan, kesehatan yang boleh dibilang prima sampai detik ini. Jadi tidak diragukan lagi soal mempelajari Kitab Suci Al Qur'an tentu saja mendapat ruang utama di hati Bunda. Semoga saja Bunda diberiNya kesehatan yang prima agar ketika menghadapNya dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin, ya robbal'alaamiin.

Sueer...Bunda tidak sengaja menjadikan akun Bunda bengkak seperti ini, sehingga timbul sebuah tanya: Kenapa Akunku Jadi Banyak? Bisa tidaknya Bunda mengopeni satu per satu akun tersebut, just wait and see ajalah.




Aku Suka Tanaman Sansevieria.

$
0
0
Tantangan Seri 3, Hari ke-5:

Manis kan?
Sudah lama Bunda menyukai jenis tanaman yang biasa disebut daun lidah mertua ini, tapi memiliki nama keren Sansevieria. Tanaman ini memiliki ratusan variant. Tapi Bunda tidak berniat menjadi ahli tanaman Sansevieria, hehe...hanya sebatas sangat suka pada tanaman ini. Jadi gak hafal namanya. Sebabnya suka, apa, ya?  Kartena mudah merawatnya. Gampang membiakkannya. Berguna juga buat penghilang bau tak sedap dalam ruangan. Jadi langsung donk Bunda pajang tanaman itu dalam pot untuk penghias ruangan di rumah Bunda. Seminggu sekali Bunda keluarkan untuk mendapatkan sinar matahari. Giliran pot-pot Sansevieria yang di luar mengambil alih posisi untuk menduduki tempat-tempat dalam ruangan. Ceritanya"aplusan", qiqiqiii...




Bunda memiliki puluhan pot tanaman Sanseviera yang sekarang sudah hampir tidak terawat. Tanaman yang Bunda tempatkan di dalam pot plastik, sudah menembus keluar dari pot, sehingga bentuknya jadi antik. 
Tanaman yang sudah besar-besar ini tidak Bunda beli setelah besar lho, tapi berawal dari bibit-bibit tanaman yang sangat kecil, Bunda rawat hingga besar dan tua, qiqiiii.... Setelah tua beranak pinak. Nah, inilah yang Bunda pindahkan dengan hati-hati ke beberapa pot-pot yang memang sudah tersedia. Setelah beberapa bulan tanaman ini menjadi besar dan beranak pinak lagi, hingga Bunda kewalahan. Untung saja banyak tetangga yang tertarik. Jadilah Bunda mulai menjualnya kepada yang berminat. Ada sensasinya juga dalam merawat Si Sanse ini.

Pernah ketika Bunda ke Pamulang hunting untuk jenis Sansevieria yang belum Bunda miliki, ada seorang Ibu yang sedang menawar satu pot tanaman Sansevieria  yang bernama Sanse Kirki, berdaun agak bercak, warnanya hampir merah-merah marun gitu. Harganya? Per pot kecil dipatok Rp. 200,000. Si Ibu mendesah "Koq mahal banget, Mbak?"
Pembiakan, ada Sanse Kirki yang masih kecil

Bunda mulai melirik-lirik si Ibu ini. Berbasa-basi menanyakan apakah dia juga suka pada tanaman Sanse ini. Ia mengangguk. Wah, networking lanjuuut. Alhasil Ibu itu meminta Bunda untuk naik mobilnya dan mengajaknya ke rumah Bunda. Antara kaget dan seneng banget, naiklah Bunda ke dalam mobilnya. Ketika sampai di rumah Bunda, pot Kirki yang di Tukang Tanaman dipatok dengan duaratusribu rupiah, di rumah Bunda hanya bunda beri harga 50% dari harga tersebut. Si Ibu mengambil 2 pot dan ditambah lagi beberapa pot Sanse yang lain, sehingga jumlah uang yang Bunda terima hampir satu juta rupiah. (hahaha...biar seru aja  yang baca melihat kata "juta", padahal jumlah sebenarnya hanya empat ratus tujuh puluh lima ribu rupiah. Betapa pun jumlah yang sangat lumayan, bukan? Dalam satu kali transasksi tak terduga, ratusanribu masuk kocek. Anak lelaki Bunda senyum gembira, karena telah ikut merawat tanaman itu dan menghasilkan income tak terduga.

Itulah penghasilan yang terbesar. Selain itu hanya para tetangga yang tertarik atau ada juga yang mau beli tapi minta dibuatkan dalam pot untuk menghias ruangan di rumahnya.  Untuk permintaan seperti ini Bunda hanya charge tetangga/teman cukup dengan limapuluhriburupiah  saja untuk upah kreasi, hahaha...

Hapir setahun berlalu setelah anak lelaki Bunda tidak ada, tanaman itu tidak ada yang merawat secara rutin. Sebagian besar tanaman dibawa ke rumah anak Bunda, di mana sekarang Bunda 90% bermalam. Mengingat rumah Bunda di Pamulang memiliki tangga curam untuk sampai ke atas menuju tempat pemeliharaan tanaman Sansevieria, maka keputusan bulat pun diambil oleh anak-anak Bunda. Pot-pot itu berpindah tempat menghias halaman kedua anak Bunda yang perempuan. Alhamdulillah, tidak apa-apa. Masih ada yang memelihara dan Bunda masih bisa menikmati serta menyawangnya. Hanya beberapa pot yang ditinggalkan, tapi dasar si penyuka Sanse ini penasaran. Kalau pulang ke Pamulang, pasti deh menaiki tangga curam itu. Mulai membiakkan lagi dari beberapa pot yang sudah mulai beranak pinak. Yeee....Bunda masih memiliki pot-pot Sanse tersayang.

Bunda bukan ahli tanaman, hanya sekedar penyuka saja. Cuma mampu berdecak kagum apabila mengunjungi Pameran Tanaman dan menyaksikan betapa uniknya bila Bunda melihat tanaman Sanseviera  yang indah, meliuk-liuk dengan uniknya dan langka pula. Harga pun sangat mahal. Bunda hanya mampu mengigit jari saja karena hati ingin memiliki, apa daya dompet tipis tak berisi, hehe...

Beberapa variant yang Bunda miliki saat ini adalah Sanse Kuku Bima, Sanse Giant, Sanse Brown Kirki, Sanse Pedang-Pedangan, Sanse Eel, Sanse twister, Sanse Air Mancur, dan beberapa Sanse yang Bunda lupa namanya, hehe...lagi.

Cara pembiakan Sanse ini sangat mudah, disamping memang lebih gampang dan cepat dari anakannya, juga bisa dari lembar daun yang sudah tua, kita potong sepanjang kurang lebih 4 atau 5 sentimeter menggunakan pisau yang tajam lalu kita tancapkan sedikit saja di tanah yang telah diberi media tanam berupa campuran pupuk, pasir malang dan sekam bakar, letakkan di tempat teduh, kalau media sudah basah, biarkan bibit tersebut tanpa disiram untuk jangka waktu 2 atau 3 hari.

Sayang Bunda sedang di rumah anak Bunda, kalau gak kan Bunda pamerkan lagi foto-foto tanaman Sansevieria dalam pot. (Tapi sayang kurang cantik penampilannya, karena kurang perawatan, ditinggal pergi untuk selamanya oleh Majikan aslinya, dan Assisten Majikan diboyong ke rumah Cucu, huhuhu... (Antara Sedih tapi Happy...)



Menyayangi Binatang Peliharaan Melatih Ketelatenan.

$
0
0

Siapa pun yang memiliki binatang peliharaan kesayangan, apakah itu ayam, kucing, kelinci, doggy, atau binatang peliharaan lain, pastilah mempunyai  rasa kasih sayang. Nah, rasa kasih sayang ini tentunya harus diimbangi dengan rasa tanggung-jawab secara luas, termasuk di dalamnya kesabaran dan ketelatenan. Karena merawat binatang peliharaan itu tidaklah mudah.

Ada yang mengatakan, bahwa ayam itu bukanlah binatang peliharaan, tetapi binatang ternak, jadi tidak patut untuk dipelihara di rumah. Tempatnya di peternakan. Nah, yang ingin Bunda ceritakan di sini tentang Cucu Bunda yang sejak masih kecil (kira-kira berumur 2 tahun) sudah sangat menyayangi binatang. Bunda bangga, karena paling tidak ada sifat penyayang binatang dari Bunda yang juga menyukai binatang, tapi sebatas menyukai kucing dan kelinci saja. Bunda katakan "sebatas" karena untuk memeliharanya Bunda masih harus berpikir beberapa kali. Kenapa? Bunda tidak tahan mencium bau "pup" kucing, karena kucing yang Bunda pelihara paling kucing kampung yang dilepas berkeliaran begitu saja, buang kotoran bisa di mana-mana.



Lain halnya dengan kucing import yang dimiliki oleh  anak Bungsu Bunda. Seekor kucing yang ia pelihara sejak si kucing berusia 2 tahun, kini telah berusia 5 tahun. Katanya, menurut hitungan, usia kucing itu  8 x usia manusia. Jadi kalau kucing berusia 5 tahun, berarti sama dengan manusia yang berusia 40 tahun. Kucing Persia berjenis kelamin betina, yang diberi nama Cleo ini sudah tua juga ya, usianya 40 tahun, hehe.... Cantix, bulunya tebal sekali. Seisi rumah, amat menyayanginya, termasuk Bunda dan keluarga yang lain yang seringkali bersilaturakhim ke rumah anak Bunda. Terutama anak Bunda, memperlakukan Cleo bak seorang anak kandung. Treatmentnya pun menyeluruh, mulai dari vaksinasi secara teratur, ke salon untuk gunting kuku dan cuci rambut, qiqiqiiii... maksudnya memandikan Cleo ke Salon khusus untuk binatang. Cucu bontot Bunda, Ayman, juga menyayanginya

Keluarga juga menyayangi Cleo
Bunda pernah membuat sebuah postingan di blogdetik tentang Ayman yang sangat menyukai ayam broiler. Postingan yang Bunda muat berjudul Love Your Pets http://yati1007.blogdetik.com/2013/08/23/love-your-pets/ Ayam-ayam yang dipelihara, setelah kurang lebih satu tahun badannya menjadi gemuk, bahkan sangat gemuk, sehingga kedua kakinya tidak lagi sanggup menopang tubuhnya yang gembrot, hehe...Enam ekor ayam yang kesemuanya tidak luput dari pemberian nama itu, karena terlalu gemuk, kami tidak sampai hati melihatnya selalu terjatuh. Maka ketika itu kami pun memutuskan untuk menjualnya. Semula Cucuku berkeberatan dan menangis, tapi setelah kami jelaskan bahwa kalau kita kasihan kepada binatang peliharaan kita, dan kita tidak menginginkannya mati di tangan kita, maka kita harus menjualnya. Harga per ekor enampuluhribu rupiah. Hasilnya dibelikan lagi sepasang ayam kate'  Tapi setelah setahun bersama kami, terpaksa juga kami berikan kepada orang lain karena merepotkan memeliharanya.


Kini cinta Cucuku beralih kepada binatang peliharaan kelinci. Berawal dari dua ekor kelinci kemudian menjadi 6 ekor kelinci, tapi tanpa alasan induknya mati, beberapa waktu kemudian diikuti oleh kematian kedua anaknya, dan dua anaknya lagi. Di halaman rumah anakku sekarang sudah banyak sekali makam-makam kelinci. Tidak berhenti sampai di situ, Cucu minta dibelikan lagi kelinci lain, dan waktu itu kami membelikannya 3 ekor kelinci yang berlainan warnanya dan ketiganya memiliki warna yang indah. Ceritanya sama dengan yang terdahulu. Tanpa diketahui sebab-sebabnya, yang seekor mati, diikuti dengan kematian berturut-turut hanya jelang dalam hitungan minggu saja. Akhirnya tanpa seekorpun kelinci yang ada.

Setahun yang lalu, kami belikan lagi dia dua ekor kelinci. Yang satu berwarna abu-abu diberinya nama Edith dan seekor lainnya berwarna light brown diberi nama Si Jabrig, karena bulunya yang bagus, tebal dan kedua telinganya terjulur kearah bawah. Lucu juga. Si Edith yang berkelamin jantan dan si Jabrig yang berkelamin betina hidup dalam satu kandang. Tapi Cucuku lebih menyayangi si Edith. Sepulangnya dari sekolah pasti hal pertama yang ia jelang adalah kandang si Edith.

Last but not least, latihlah anak-anak Anda untuk menyukai binatang jinak, paling tidak itu akan membuat diri mereka peduli kepada lingkungan juga. Sekali cinta pada binatang kesayangan, maka akan selamanya mencintainya. Risikonya? Ada tambahan pekerjaan buat orang di rumah untuk membantu membersihkan kandangnya, hehe...


Permata Hati Para Mama

$
0
0
Permata-Permata Hati Bunda Desi
Anda semua pasti sependapat dengan Bunda, bahwa tidak ada di belahan dunia mana pun seorang Ibu yang mau kehilangananak-anaknya. Mereka adalah belahan jiwa, permata hati, lelaki maupun perempuan. Anak selalu menjadi dambaan setiap pasangan suami-isteri. Memang ada yang menunda untuk tidak memiliki anak sebelum kehidupan mereka mapan. Lho, kalau belum mapan, kenapa sudah berani mengarungi bahtera rumah tangga? Setiap pasangan, siapa pun dia, pastilah sudah memiliki tekad yang teguh untuk saling mendukung, saling bahu membahu di saat keadaan susah dan menebar kebahagiaan di kala dianugerahi rezeki yang berlimpah. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Kan, begitu?


Harta yang paling berharga bagi sepasang suami isteri, menurut Bunda adalah hadirnya seorang anak, Sang Permata Hati. Apa pun dan bagaimana pun bentuk fisik sang anak, akan tetap menjadi tempat curahan cinta mereka. Amat jarang mereka yang tidak bisa menerima keadaan seorang anak yang dianugerahkan oleh Allah dengan segala kekurangannya. Justru kekurangan itulah yang harus mereka syukuri dan mereka harus menyadarinya, dengan segala kekurangan yang diberikan kepada Permata Hati mereka, akan menguji kesabaran mereka. Dan kesabaran yang teruji akan membuahkan sebuah kebahagiaan yang hakiki. Allah memiliki sebuah rencana yang tidak kita duga pastinya. Contoh yang nyata, coba lihat, Sonny Wakwau mendapatkan kasih sayang yang penuh dari kedua orangtuanya, Sonny adalah Permata Hati kedua orangtuanya, betapapun keadaannya. Allah memberikan anugerah kepada orangtua Sonny melalui tangan Sonny Wakwau, atas kehendakNya. Allah mempertemukan Sonny dengan seorang Sutradara yang mampu mengangkat nama Sonny Wakwau menjadi Bintang Idola Cilik. Aaamiin, ya Robbal'alaamiin.

Inilah Permata Hatiku, Seorang Permata Hatiku Telah Tiada, RIP my dear.
Tidak sedikit Ibu-Ibu di pedesaan yang kita lihat melalui siaran televisi yang memiliki anak yang cacat, anak-anak yang lumpuh, bahkan anak yang sakit jiwa. Mereka, para Ibu ini, sekalipun mereka tidak mengecap pendidikan, apalagi sampai ke jenjang bangku kuliah, akan tetap berjuang dan memperlihatkan cintanya kepada anak-anaknya. Mereka akan mempertahankan anak-anaknya sampai titik di mana dia tidak mampu lagi merawatnya. Meninggal dunia, misalnya. Subhaanallah.

Tentu saja, tulisan Bunda ini hanya diperuntukkan bagi para Ibu yang memiliki hati nurani, lepas dari berbagai cerita tentang 'kegilaan' seorang ibu yang mampu berbuat kejam terhadap anak yang ia lahirkan dengan menyabung nyawanya sendiri. Hati nuraninya sudah tertutup. Tidak ada lagi kasih sayang dan belas kasihan. Egois merajai hatinya yang sudah hitam. Naudzubila minzalik.

Tulisan Bunda ini, mungkin saja, terinspirasi oleh pemandangan yang membuat hati Bunda gemas. Kemaren, Bunda pergi ke suatu tempat dengan menaiki kendaraan umum (Angkot), karena situasi macetnya luar biasa, kendaraan yang Bunda tumpangi pun berjalan teramat lambat. Karena kemacetan yang luar biasa, kendaraan terhenti sampai kira-kira limabelas menit, barulah bergerak. Moment yang cukup lama untuk bisa menyaksikan sebuah adegan di pinggir jalan, hehe...

Permata-Permata Hati Para Mama lagi bobok, hehe...
Ketika itu Bunda lihat di pinggir jalan seorang Ibu (mungkin sedang menunggu angkot, atau menunggu jemputan) berdiri kepanasan sambil mengibaskan sebuah kipas kecil. Bersamanya seorang anak perempuan, lucu, cantik, kira-kira berusia 6 tahun. Anak ini merengek hingga menangis sambil berusaha ingin memeluk ibunya, barangkali dia kepanasan, haus atau apalah. Si Ibu ini yang tampil dengan pakaian aduhai menterengnya, mungkin dia mau kondangan kallee..hehe... Baju gamisnya penuh pernak-pernik manik-manik yang sangat menyolok, kemudian kalungnya yang tersusun di dadanya, alih-alih dia memperhatikan anak yang menangis dan memeluknya, malahan dia mendorong anak itu berulang-ulang setiap kali anak perempuan lucu memeluknya.

"Gila tuh orang!" Bunda mendesis sendiri di angkot (kebetulan Bunda duduk di depan jadi leluasa untuk melihat adegan tersebut.

Sang supir kaget dan bertanya: "Kenapa, Nyak?" Hehe...Nyak nih yee...

"Gakpapa, Bang. Ada yang lagi uring-uringan tuh di pinggir jalan. Nyebelin liatnya! Anak sendiri koq dijorok-jorokin, sih!"  --  Idiih, si Bunda sok tau. Kalo ntu anak bukan anaknya beneran? Ya, tetep aja perlakuannya gak gitu-gitu amat-lah. 

Mudah-mudahan Ibu-Ibu, para blogger tercinta, yang kebetulan membaca tulisan Bunda ini,  memiliki kasih yang tak terukur untuk para permata hati yang mendambakan kasih sayang yang tulus. Karena andaikan salah seorang dari permata hati itu meninggalkan kita untuk selama-lamanya, sakitnya tak terobati.

Semoga tulisan Bunda ini manfaat. Aamiin.

My Magic Eyebrow Pencils

$
0
0

Di usia yang sudah uzur ini, Bunda masih juga memiliki keinginan untuk pergi jalan-jalan dan selalu mengharapkan setiap akhir pekan anak-anak mengajak Bunda makan di luar, nonton bioskop atau pergi ke luar kota.  Biasanya setiap tahun kami mengadakan liburan keluarga.ke luar kota. Tapi tahun 2014 keluarga Bunda absen untuk rekreasi ke tempat yang jauh. Cukup di dalam kota saja.  Tapi soal makan, nonton dan window shopping, hehe... kerap Bunda lakukan bersama anak Bunda yang Bontot. Kami memiliki kegemaran yang sama, window shopping.



Kembali kepada tujuan utama mengikuti GA ini yaitu membahas apa sih Benda yang Wajid Dibawa Saat Jalan-Jalan.. Bunda akan membahas jalan-jalan dan yang memakan waktu agak lama sampai melampaui beberapa kali waktu sholat, misalnya. Dalam hal ini yang pasti di dalam tas Bunda yang besar tak ketinggalan sebuah tas kecil selalu setia menyertai Bunda, sebut saja, tas kosmetik. Ngintip dulu apa yang harus dibawa itu,yuk disimak...

Satu buah tas kosmetik dengan isinya yang gak bisa ditinggalkan, termasuk yang maha penting adalah  two colours of my magic eyebow pencils, black and brown. Tanpa keduanya, hehe...tak jadilah awak pergi... Perlengkapan yang lain tidak akan Bunda bahas karena kalaupun yang itu ketinggalan, gak masalah. Yang penting, these two black and brown magic eyebrow pencils gak boleh ketinggalan. Koq dibilang magic? Lanjuuut...

Ini demi ikutan GA melengkapi hari ke-8 Tantangan Seri3, Hari ke-8, heuheuheu...sambil menyelam minum air.  Gakpapa, ya Chi, yang penting Bunda ikut berpartisipasi, kan?


Sekarang baru nih ceritanya. Kenapa ya sudah gaek koq masih suka bersolek? Apalagi gak bisa ketinggalan itu lho dua pencil alis yang Bunda anggap magic..

Dua tahun yang lalu, Bunda tidak akan peduli dengan benda apa yang wajib dibawa saat jalan-jalan, karena ketika itu keadaan fisik Bunda masih utuh, dalam arti tidak ada yang perlu disembunyikan., tak pula ada yang harus ditambahkan.  Tapi setelah suatu kejadian menimpa Bunda, mulailah Bunda mengidolakan dua warna pensil alis ini dan kemudian memberinya julukan My Magic Eyebrow Pencils. 

Begini ceritanya:

Sejak beberapa tahun ini Bunda acapkali bermalam di rumah anak Bunda untuk menjaga Cucu Bunda, Ayman, karena anak Bunda kan harus berangkat ke kantor jam 05.30. Nah, tempat tidur kami besar, hingga leluasa untuk menampung kami bertiga --  Anak Bunda, Ayman dan Bunda yang di pinggir. Entah karena tidur Bunda yang terlalu nyenyak, atau disebabkan oleh mimpi dahsyat malam itu, tiba-tiba Bunda terjatuh dari tempat tidur. Walaupun tidak seberapa tinggi tempat tidur tersebut, namun karena jatuh tertelengkup dengan kerasnya, jidat a.k.a. keningcenong ini pun membentur lantai keramik. Bunda berteriak menahan sakit dan menekan kening Bunda dengan telapak tangan. Darah terus mengucur tak henti. Anak Bunda dan Ayman berlompatan dari tempat tidur karena terkejut. Ternyata setelah Bunda lihat yang terluka, agak parah adalah alis Bunda sebelah kiri. Waktu menunjukkan pukul 02.30..
Alis sebelah kiri yang cedera tidak bisa pulih lagi dan gak mau akur sama yang kanan, qiqiqiii...


Alis mata Bunda sobek sekitar dua sentimeter, belahan yang sebenarnya harus dijahit, tapi Bunda menolak untuk keesokan harinya dibawa ke dokter. Mulai dari bagian alis sebelah kiri tadi hingga sedikit ke atas bagian kening, tak urung mengalami pembengkakan yang lumayan parah. Anehnya, setelah hampir satu bulan bagian alis memang sembuh, namun daging di sekitar bekas luka menjadi keras, seperti ada ganjalan. Bunda jadi khawatir juga , wah gimana kalo manusia tanpa alis, hahaha....seyeeem atuh! Kenapa Bunda bilang tanpa alis? Karena alis Bunda setelah pulih dari luka menjadi tidak simetris dengan yang kanan. Gak mau lagi dia berkompromi, hehehe...jadi egois, maunya tinggi melulu. Nah, si alis kiri repot donk ngimbanginnya. Apa akal? Di usia renta ini masih juga pengen tampil sekseh di wajah, huahuahua... jadi tanpa ragu Bunda cabutlah bulu alis sebelah kiri itu sampai hampir gundul alias botak, qiqiqiii... Juga yang sebelah kanan. Biar adil!
Walaupun gak bisa pulih tapi kan bisa dipoles, alhasil kelihatannya oke juga, kan, hehe...

Dengan begitu, Bunda akan bisa melukis alis Bunda. Walaupun tetap saja masih sulit untuk bisa menyeimbangkan antara alis kiri dan kanan. Aaarrrgghh...ribet banget kalo mau diajak pergi, dandan jadi rada-rada lama. "Kalah deh anak muda," seloroh anak-anak Bunda.

Jadi udah terbuka rahasia Bunda  --  benda apa yang wajib dibawa saat jalan-jalan? Apa, hayoo,...ya itu tadi my magic eyebrow pencils plus temen-temennya, biar wajah Bunda sedikit kinclong. Tersamar deh alis yang sebenarnya gak mau akur itu, wakakaaa...




Ichlaskan Sebuah Kehilangan

$
0
0
Kehulangan seorang anak terkasih.
Banyak sekali yang bisa ditulis tentang kehilangan. Bisa tentang kehilangan orang-orang terkasih dan tersayang, bisa juga mengenai benda-benda mati kesayangan kita, ataupun yang menyangkut harta kekayaan yang akhirnya harus hilang karena sebuah penipuan, ulah si jago merah atau melalui jalan lain, yang tidak bisa kita duga sebelumnya.

Seringkali kita saksikan melalui tayangan di telelvisi tentang orang-orang yang kehilangan nyawa disebabkan stress dan bingung dengan kekayaannya yang melimpah ruah. Ketakutan akan kehilangan harta benda yang diperolehnya, kekhawatiran akan berakhirnya sukses yang telah diraihnya. Ketidakseimbangan jiwa menyebabkan seseorang mengambil jalan pintas --  bunuh diri. Sungguh tragis.


Foto terakhir ketika sehat 16.11.13
Namun, selama kita masih memiliki keimanan yang tebal di dalam dada dan kepercayaan yang penuh kepada Takdir Illahi serta mengerti sedalam-dalam akan arti "Berasal dariNya, kembali kepadaNya." Dengan keyakinan ini maka keikhlasan cepat atau lambat akan menyemai dalam dada. Sekali kita memilikinya dengan pekat rasa ikhlas di dalam dada, Insya Allah, kehilangan dalam bentuk apapun akan bisa kita tanggulangi atau kita atasi. Kehilangan tidak akan menyebabkan kita marah-marah, mengamuk, atau bahkan bertindak di luar kendali diri. Semua akan sirna dan ketenangan akan menyapa, hanya karena ikhlas.

Bersyukur ke HadiratNya karena aku masih diberi kesempatan merawatnya.
Bila kehilangan itu dibarengi dengan keikhlasan, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Karena untuk menanamkan sebuah keikhlasan amatlah sulit dan berat serta memerlukan tempaan-tempaan berupa ujian dari Allah Swt. Mereka yang lulus adalah orang-orang terkasih dan apa yang hilang akan mendapatkan gantinya. Seperti Bunda yang kehilangan seorang anak yang paling Bunda kasihi, namun karena kehendakNya jua maka hilanglah dia dari kehidupan Bunda. Berat sekali. Tak urung airmata terasa tidak pernah kering bila mengingatnya. Namun dengan ikhlas yang Bunda benamkan ke dalam hati, serta mengingat bahwa anak Bunda sudah berada dalam tanganNya, mengalami hal yang lebih baik, tidak lagi merasakan sakit. Pelan tapi pasti, luluhlah rasa kehilangan yang tebal itu dalam diri Bunda, sedikit demi sedikit terkikis oleh sebuah keikhlasan. Segalanya di dunia ini tidak ada yang kekal. Bila Allah berkehendak, kapan pun, pasti akan terjadi. Subhaanallah.
Rest In Peace, anakku.

Atas kebesaranNya juga kita diberinya segala rasa. Kini, ketika Bunda mengingat kehilangan anak Bunda, tidak lagi menangis, merasakan leher tercekik karena sedih, namun bibir ini selalu menyunggingkan seulas senyum, seolah Bunda sedang melihat seorang bayi yang baru lahir. Apalagi bila Bunda membaca tulisan tangannya, melihat foto-fotonya, baik ketika anak Bunda masih sehat, segar bugar, ataupun dalam keadaan sakit. Ketika berziarah ke makamnya pun kini, Insya Allah, tidak ada lagi airmata yang tercurah, selain do'a dan bacaan Surah Yasin yang Bunda kumandangkan. Keikhlasan bukan berarti melupakan. Karena anak Bunda selalu melihat Bundadari alam sana dan Bunda akan selalu mengirimkan do'a untuknya. Ketenangan Bunda serta keikhlasan Bunda akan membuat tenang dan damai.


Catatan untuk dihayati:
Jalinlah silalturakhim dengan Ayah, Ibu, kakak, adik dan handai taulan. Berbuatlah segala kebaikan yang bisa kita lakukan untuk orang-orang terkasih dan tersayang selagi masih bersama kita. Kalau sudah tiada, maka yang ada hanya penyesalan yang menyesakkan. Tak guna lagi harta benda yang kita akan  berikan untuk mereka, karena yang diperlukan  hanya  do'a yang khusuk untuk sebuah ketenangandi alam sana. Aamiin, ya, Robbal'alaamiin.


Karya Solo Idaman Setiap Penulis

$
0
0
Merupakan sebuah impian, bukan saja untukku, tapi juga untuk setiap penulis pemula memiliki sebuah karya solo. Untuk mewujudkannya, yang termudah dan tercepat adalah dari kumpulan sebagian atau seluruh postingan yang ada di blog. Melalui Penerbit Indie hal ini bisa terlaksana sesuai kehendak kita. Pilihan paket penerbitan yang beragam memudahkan kita untuk menjatuhkan pilihan, sesuai kocek, hehe... Dalam hal karya pertamaku ini, aku memilih Penerbit Sixmidad. Kenapa harus Sixmidad? Melihat hasil-hasil terbitan Sixmidad yang sangat apik, tentu saja aku pun akan menentukan pilihan yang sama dengan mereka yang sudah pernah menerbitkan buku-bukunya melalui penerbit ini.

Dengan memilih Penerbit Indie, karya solo kita akan segera terwujud, tanpa keragu-raguan akan selera Penerbit, karena apa yang kita serahkan kepada Penerbit adalah hasil-hasil postingan kita yang ditulis dengan hati. Sixmidad akan memberikan arahan dan komentar agar hasil karya kita terbit secara memuaskan bagi kedua belah pihak, terutama, tentunya bagi penulis. Kerjasama dengan penerbit Sixmidad berjalan mulus dan menyenangkan.



Aku akan mulai menetaskan sebuah buku dengan mengumpulkan postingan-postingan terpilih dari blog. Sah-sah saja untuk merealisasikannya menjadi sebuah buku, apalagi ada dorongan semangat dari Pakde Cholik, yang mencanangkan Proyek Unggulan Tahun 2014. Tahun 2014 telah berlalu, aku belum juga memiliki satu pun karya solo. Tercetus keinginan yang menggebu untuk memilah dan memilih postingan-postingan yang bisa aku jadikan sebagai buku solo pertama --at the earliest convenient --  Bukan berarti aku mengenyampingkan kumpulan cerpen yang telah lahir dan siap kirim ke penerbit, namun aku berpendapat --  postingan-postingan yang aku muat di blog adalah karya spontanitas dari pikiranku sendiri -- yang tidak memerlukan perubahan di sana sini, kecuali tentunya untuk beberapa typographical errors dan yang menyangkut ejaan. Sedangkan untuk kumpulan cerpen, aku menginginkan adanya sebuah pengakuan atas karyaku dari pihak lain sebelum diterbitkan, jadi akan aku kirimkan ke Penerbit Mayor. Kalau ditolak oleh Penerbit Mayor, maka langsung akan aku publish melalui Penerbit Indie. As simple as that. Aku akan bersabar menunggu kabar dari Penerbit Mayor.

Tekadku mantap sudah mengirimkan naskah-naskah ke Penerbit Sixmidad. Setelah melalui sortir dan lain sebagainya, Sixmidad mengusulkan beberapa hal yang akan mempercantik tampilan buku pertamaku ini. Dalam tempo kurang lebih satu bulan sejak diserahkannya naskah-naskah, kini aku memiliki sebuah buku yang berjudul"Me and My Life -- Bunga Rampai Kehidupanku."  Judul ini tentu saja berkaitan dengan aktifitasku di dunia perbloggingan, bukan sepenuhnya tentang kehidupan pribadiku.

Maksudku membuat postingan ini  -- selain dengan bangga mempersembahkan karya solo pertamaku -- hehehe... juga aku ingin menyebarkan semangat kepada rekan-rekan yang belum menerbitkan sebuah buku, bahkan mereka yang belum memiliki blog -- buatlah sebuah blog -- dari sana, lahirkanklah sebuah karya solo melalui Penerbit Indie.

Semoga saja rekan-rekan yang sudah memiliki buku karya solo pertamaku ini, bisa menilai, melihat, dan tersengat semangatnya untuk juga memiliki sebuah buku, baik dari sebagian atau seluruh postingan yang ada di blog masing-masing. Adalah merupakan sebuah kebanggaan, bisa melihat karya kita yang selama ini hanya bisa dinikmati secara online menjadi sebuah kenyataan.  --  kita bisa memegangnya, kita bisa membacanya sambil ber-leha-leha, pun kita bisa mengulum senyum puas --  akhirnya kita bisa memiliki sebuah buku -- karya solo, bukan sebuah antologi. Yyeeaayy... ever onward...no retreat!

Yuk, beramai-ramai, terbitkanlah naskah-naskah rekan semua ke dalam sebuah buku, baik itu melalui Penerbit Indie atau pun Penerbit Mayor. Tentu saja ada perbedaan yang besar antara kedua Penerbit tersebut. Menerbitkan karya melalui Penerbit Indie, bisa terealisasi sesuai kehendak kita, namun karya melalui Penerbit Mayor akan memakan waktu yang lebih lama, penilaian pun akan berbeda  --  karena naskah-naskah yang dikirimkan ke Penerbit Mayor harus sesuai dengan selera Penerbit itu sendiri. Sedangkan melalui Penerbit Indie, karya kita dari blog yang telah kita tulis dengan hati, hehe... bisa direalisasikan sesuai kehendak kita, sang penulis, we are the boss of our own articles.

Aku sendiri merasa sangat puas dengan terbitnya karya solo pertama ini melalui Penerbit Sixmidad, karena Sixmidad memberikan arahan yang makjleb  dan berkesinambungan sebelum naskah turun cetak  --  agar buku karya solo terbit sesuai selera penulis.

Bagi yang berminat memiliki buku ini pemesanan bisa dilakukan melalui SIXMIDAD (inbox facebook  -- Mas Belalang Cerewet) atau langsung ke Penulis, Yati Rachmat (inbox facebook or WA 081213563584) dengan harga yang sama Rp. 49,000 (belum termasuk ongkor).

Kelebihan penerbitkan buku melalui Penerbit Indie, kita bisa memasarkan langsung buku-buku tersebut. Tentu saja tidak dipajang di toko buku, hehe... So what? Prestige? Oh, come on, forget it! Selama kita bisa mendapatkan income dari hasil karya kita melalui penjualan ini, what not?Let's do it, book your blog through Sixmidad.
http://www.penerbitsixmidad.com

Terima kasih Sixmidad. Tunggu karya solo-ku berikutnya ya. Insya Allah.


Gulai Nangka Masakanku Selezat Buatan Ibu

$
0
0
#CerpenKuliner #TTG4


"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanyaku.

Akhirnya lidahku tidak bisa kutahan untuk bertanya. Sejak kehadirannya di meja makan ini, sudah kira-kira sepuluh menit Tarni hanya memandangi saja gulai kesukaannya. Aku berdiri di belakang kursi yang diduduki Tarni. Aku pegang kedua belah bahunya. Aku remas perlahan penuh rasa sayang.Telah lama aku sadar. Aku adalah pengganti Ibu untuk adik-adikku. Sifat Ibu yang penuh kasih sayang akhirnya mengalir juga dalam darahku, menghayutkan segala rasa buruk yang kusimpan dalam hati.


"Kau pasti sedang membayangkan wajah Ibu, kan?" tuduhku sambil menyeret kursi dan duduk bersebelahan dengan Tarni. Dekat sekali. Aku betulkan anak-anak rambut yang berjuntai di keningnya.

"Kau cantik, Tarni," batinku memuji.



"Wajar saja kalau Ibu sangat menyayangimu. Kau cantik. Pintar. Kau pun tidak sombong. Tidak seperti aku. Arogan, cuek, berjerawat pula dan sukar untuk menerima pendapat orang lain. Itulah alasan kuatku melarangmu pulang ketika Ibu meninggal dunia. Aku tidak ikhlas orang-orang memujimu di depanku dan di hadapan jenazah Ibu. Maafkan aku, Tarni. Aku memang jahat. Namun waktu tiga tahun sejak Ibu meninggal ada hikmah yang aku dapat dari segala kelakuanku yang buruk dan rasa iri terhadapmu. Kau memiliki semua sifat Ibu. Baik hati. Sabar. Penuh kepedulian kepada siapa saja. Aku iri padamu. Dulu. Tapi sudah lama aku sangat merindukanmu," aku terus membatin.



Seolah mengerti kata hatiku, Tarni menggenggam tanganku. Ditatapnya aku lekat-lekat.

"Ibu menyayangi kita semua. Tak ada perbedaan. Akupun menyayangimu, Kak. Kakak adalah Ibu bagiku, kini." Suara Tarni meyakinkan keraguanku. Senyumnya adalah senyum Ibu. Aku jadi malu pada diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku bisa menyimpan perasaan itu. Rasa iri yang menggunung kepada adik kandungku sendiri. Selama  itu selalu saja ada perasaan yang mengganjal. Apalagi Ibu selalu memaksaku untuk belajar memasak gulai nangka kesukaan Tarni. Harus lezat seperti buatan Ibu. Dan aku berhasil menyajikannya untuk Tarni di hari ulang tahunnya. Hari ini.


"Wangi rempah khas yang selalu  Ibu masukkan ke dalam gulai nangka kesukaanku ini, apa ya Kak,? Aku lupa namanya."

"Rempah yang bentuknya seperti bintang itu maksudmu? Ibu menyebutnya pekak?" sahutku

"Hhmmm, harumnya..." Tarni mengangkat kedua belah alisnya yang indah dan mengedipkan matanya ke arahku. Disendoknya sedikit kuah gulai nangka yang terhidang, dicicipi dan lagi-lagi ia mengerjapkan matanya ke arahku.

Dengan sigap Tarni membalikkan piring-piring yang masih tertelengkup di atas meja. Untukku dan untuknya.

"Ayo, Kak, temani aku makan. Aku akan menguji cita-rasa gulai nangka masakan Kakak dengan gulai nangka buatan Ibu.", Suara Tarni yang kini berubah menjadi ceria membuat aku tergagap seketika.



Kami hanyut dalam menikmati santap siang sambil berbincang ringan. Berdua saja. Karena hujan yang turun dengan derasnya sejak dini hari menyebabkan empat orang adik-adikku dan keluarga kecilnya tidak bisa datang.

"Cobalah kau nilai, Tarni, mana yang lebih lezat. Masakanku, atau buatan Ibu," aku tak mau kalah menghadirkan suasana yang bergairah menghapus kesenduan yang semula hampir bergayut.

"Hhmm....kalau aku katakan buatan Ibu lebih lezat, berarti Ibu tidak berhasil menurunkan ilmunya kepada Kakak," Tarni mengayunkan sendok penuh dengan gulai nangka di udara seolah itu sebuah perahu-perahuan dengan penumpangnya. Kemudian mendaratkan di mulut mungilnya. KepalaTarni ter-angguk-angguk. Bibirnya mengeluarkan decak. Matanya berputar. Melihat kearahku lagi. Dengan gerak cekatan seperti terburu-buru Tarni menyendokkan nasi ke piringku. Tarni tak henti-hentinya tersenyum.

"Sama persis lezatnya dengan gulai nangka buatan Ibu." Tarni meluruskan lengan kanannya dan mengacungkan jempolnya ke arahku.

"Yummy!" 

Aku menghela napas. Lega rasanya bisa menghidangkan gulai nangka kesukaan Tarni. Tiga tahun di rantau orang  menuntut ilmu bukanlah waktu yang sebentar. Anugerah bea siswa dari universitas tempat Tarni kuliah tidak boleh di-sia-siakan. Ketika itu aku merasakan seperti bisa bernapas lega. Tiga tahun aku akan menjadi orang yang paling dekat dengan Ibu. Tidak ada lagi yang menyaingi.


"Yang betul?" tanyaku berpura-pura tidak percaya. Padahal aku yakin sekali rasanya memang lezat, selezat gulai nangka buatan Ibu. Setiap kali aku membuat gulai nangka, aku tahu dengan pasti, hasil masakanku semakin  hari semakin meyakinkan. Mantap dan lezatnya sudah seperti buatan Ibu. Sejalan dengan kemajuan dan kemahiranku memasak gulai nangka, rasa ke-ibu-anku muncul perlahan.  Resep yang diturunkan oleh Ibu tercinta ini benar-benar yahud dan membawa hikmah. Mampu menjadikannya sebuah mukjizat bagi diriku. Aku berkreasi dengan gulai nangka hasil dari resep warisan Ibu ini dengan menambahkan tetelan daging sapi. Alhasil bertambahlah kelezatannya. Ternyata, Tarni sangat menyukainya

"Biarkan semua yang ada di meja ini," kataku seselesainya kami bersantap siang.

"Yuk, kita santai di ruang keluarga, mengenang Ibu," sambungku.

Tarni bangkit dan menggamit lenganku. Kami berjalan bergandengan ke ruang tamu. Melemparkan diri ke atas sofa merah ber-bunga-bunga. Sofa kesayangan Ibu.



"Kak, ceritakan bagaimana sampai Kakak bisa menyamai masakan gulai nangka buatan Ibu itu." Suara Tarni serius dengan nada memohon. Tarni menyandarkan kepalanya dan menjulurkan kakinya jauh ke depan.

"Ayo, Kak, ceritakan!" Pintanya lagi.

"Sepeninggalmu ke luar negeri, Ibu selalu bersedih.  Aku iba melihat Ibu dalam keadaan kehilangan semangat seperti itu. Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku tahu apa yang akan membangkitkan semangat Ibu menggebu."

"Apa itu, Kak?" Tarni seperti tidak sabar menanti lanjutan ceritaku. Tangannya mengambil sebuah album dari bawah meja.  Diletakkan di pangkuannya.

"Apa lagi? Satu-satunya jalan aku mengajak Ibu ke pasar. Belanja bahan-bahan untuk memasak gulai nangka. Setelah semua belanjaan lengkap, maka tak seorang pun yang dibolehkan membantu  Tidak juga aku, kakakmu ini yang memberi Ibu inisiatip untuk belanja.  Ibu akan mengolah dan menyelesaikan masakannya. Sendirian. Tapi tak apa. Yang penting Ibu bersemangat memasak gulai nangka kesukaanmu. Seolah kau ada di rumah ini. Setelah selesai,  Ibu akan duduk di sofa ini. Sama sepertimu, mengambil  sebuah album yang penuh dengan foto-fotomu bersama Ibu sebelum kau berangkat ke luar negeri."

Walaupun kelihatannya Tarni tidak acuh, namun aku tahu Tarni sedang mendengarkan ceritaku sepenuh perhatian.

 "Aku berhasil memasak gulai nangka dengan resep lengkap yang aku simpan. Sudah lusuh kertas itu. Tapi masih bisa aku baca dengan jelas. Betapa tidak. Kertas itu sudah aku simpan lebih dari tiga tahun dalam dompetku. Ya, dalam dompetku yang selalu aku bawa ke manapun aku pergi. Dompet itu sudah terlihat membengkak dengan lembar-lembar kertas kecil berisi catatan resep masakan lain dari Ibu. Kulit dompetnya pun sebagian sudah terkelupas di sana sini. Tapi aku tak peduli. Dompet itu hadiah dari Ibu. Ibu yang pandai memasak. Ibu yang sangat menyayangi kita. Walaupun kau sedang jauh, nun di sana, menuntut ilmu, tetap Ibu selalu menyediakan piring di meja makan. Untukmu, kata Ibu."

Tarni beringsut duduknya dan mendekat padaku. Disandarkannya kini kepalanya di bahuku.

"Betulkah itu, Kak. Sedemikian Ibu merasa kehilangan aku?"

Aku hanya bisa mengangguk. Kini tanganku merangkul kepala Tarni.

"Tahukah kau apa yang terjadi setelah Ibu tidak ada? Tarni menolehkan kepalanya. Matanya penuh dengan keingintahuan.

"Aku, kakakmu ini, tidak lagi menjadi seorang yang arogan, egois, dan entah apa lagi. Sifat keibuanku muncul. Aku jadi rajin bersilaturakhim ke tempat kakak-kakakmu. Hampir setiap minggu aku selalu menjenguk mereka dengan membawakan gulai nangka resep Ibu. Keluarga kecil mereka juga sama seperti kita. Sangat kehilangan Ibu. Namun, mereka sudah memiliki keluarga yang harus mendapat curahan perhatian utama. Hidup harus berlanjut. Dan hanya do'a untuk Ibu yang harus kita panjatkan. Bukan kesedihan yang ber-larut-larut. Kini kau telah kembali. Kita akan menghidupkan rumah ini agar tetap bersinar seperti ketika Ibu masih ada. Foto Ibu yang besar di ruangan ini tidak boleh dipindahkan."

Di bahuku, Tarni mengusap airmata dengan punggung tangannya. Tarni meraih lenganku. Dipeluknya lenganku seperti Tarni melakukannya kepada Ibu.

"Alhamdulillah." Ucapku.

"Kakak tahu Ibu sangat menyayangi aku lebih daripada yang lain. Kenapa sebegitu keras kakak melarangku pulang saat Ibu meninggal?" Tiba-tiba Tarni mengajukan tanya yang sulit aku jawab.

Tidak mungkin rasanya aku menjawab tanya itu dengan alasan yang sebenar-benarnya bersarang di dadaku. Aku tidak menginginkan saingan di rumah ini. Tapi itu dulu. Kini aku sudah menjadi pribadi lain yang penuh pengertian dan kasih sayang.

"Dengarkan aku, adik cantik kesayangan Ibu..." rayuku.

"Tidak seorangpun yang tahu kepergianmu ke luar negeri menyebabkan Ibu jatuh sakit dan berakhir dengan kepergian Ibu untuk selamanya meninggalkan kita. Aku pun tahu, kau juga sangat terpukul. Kita harus berpikir positip.  Kesempatan mendapatkan bea siswa adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Kau tidak boleh mengecewakan Universitas yang telah memberimu bea siswa. Kepulanganmu akan memakan biaya yang sangat besar. Yang pergi biarlah pergi menghadapNya. Kau harus menempa ketabahan dan kegigihanmu di sana. Sebuah kesempatan yang tidak akan datang dua kali dalam hidup ini"

Akhirnya...aku mampu mengucapkan alasan tulus yang seharusnya aku ungkapkan tiga tahun yang lalu.


Hambatan Menerapkan Ketepatan Waktu

$
0
0
Sumber Gb.sharingdisini.com
Membicarakan punctuality atau ketepatan waktu, sebenarnya sudah pernah aku buat sebagai postingan untuk Warung Blogger, sudah lama sekali, 18 Mei 2012 berjudul Pentingkah Ketepatan Waktu Itu?

Seseorang yang menyukai ketepatan waktu, bukanlah seorang yang sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Tapi setidaknya, kita sebagai makhluk-Nya, bisa menghargai sesama dengan lebih lagi melekatkan sikap punctuality ini dalam diri dan kehidupan kita. Dengan selalu mengetengahkan ketepatan waktu dalam segala hal, akan memudahkan kita dalam bergaul dan kesempatan untuk menggaet kepercayaan orang lain terhadap kita.


Sedikit OOT atau out of the topic  --   bagi rekan yang pernah nonton film Cinderella yang diperankan oleh Lily James, pasti masih ingat apa yang dikatakan oleh Raja kepada sang Pangeran (diperankan oleh Richard Madden), ketika harus segera menghadiri pesta dansa untuk memilih calon isteri. Sang Pangeran enggan untuk beranjak karena dia tahu sang idaman hati tidak akan ada di antara para tamu. Ini yang dikatakan oleh ayah sang Pangeran:"Punctuality is the most important for a Prince!"
Suka atau tidak suka Prince ini harus hadir  --  a punctuality is there  -- yang terkait dengan tanggung-jawab terhadap pengumuman yang telah dikeluarkan oleh ayahnya.)

Aku sendiri selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan prinsip ketepatan waktu ini dalam hidupku, baik di antara anak-anak, cucu-cucu dan para menantu serta keluarga besar, sesama teman, rekan blogger atau dalam lingkungan masyarakat. Tentunya ini berkaitan dengan sebuah janji yang aku buat  --  bagaimanapun aku akan berusaha tobe punctual. Kecuali, tentu saja ada pengecualian lepas dari prinsip ini, andaikan sesuatu yang unpredictable terjadi  -- ini adalah Kuasa Allah, tak seorang manusia pun yang bisa menghindar. Untuk sebuah perjanjian ketemuan, misalnya, aku lebih baik datang jauh lebih awal dan ikhlas menunggu lebih lama, ketimbang terlambat datang tidak sesuai perjanjian. 

Tapi dalam membuat postingan secara berkesinambungan, secara teratur, routinely menjaga ketepatan waktu membuat postingan, hal ini tidak bisa aku terapkan. Berbagai alasan bisa saja aku buat, dan macam-macam kendala yang menghambat bisa saja aku kemukakan. Namun, kembali lagi kepada pribadi kita sendiri. Tanyalah pada diri: "Mengapa kita tidak bisa menjalankan prinsip yang disebut punctuality" itu dalam hal mengisi blog?Huhuhuu....sulit aku menjawabnya.

Yang mengherankan  (pastinya heran pada diriku sendiri). Kenapa ketepatan waktu dalam membuat postingan di blog secara rutin tidak bisa aku laksanakan? Mengapa pula harus melalui sebuah ajang, sebut saja dalam sebuah lomba atau kontes menulis barulah, di sini,  punctuality  itu berperan. Aneh, ya? Tapi nyata! Kalau tidak, maka kita akan sia-sia mengikuti  ajang  tersebut yang ketentuannya adalah keharusan setiap hari membuat postingan. Aku mampu mengikuti acara di BlogDetik dalam program #30hariNonStopNgeblog. Bayangkan, ti-ga-pu-luh-ha-ri non-stop lho! Koq aku bisa, ya? Kemudian MakPuh Indah Julianti Sibarani, Co-Founder Kumpulan Emak2 Blogger, memberikan tantangan dengan program #10daysforASEAN, trus, trus...Cikgu Ani Berta, salah seorang dari tiga pendiri Group Fun Blogging, tempat aku menimba ilmu, mengadakan program berjudul TANTANGAN SERI #3 --  Ngeblog tiap hari dari tanggal 14 sampai dengan tanggal 21 Pebruari 2015. Lagi lagi, koq aku bisa, ya?

Jadi dimana letak kelemahanku dalam menerapkan ketepatan waktu mengisi blogku? Kalau tidak setiap hari, ya..., paling kurang dua kali dalam seminggu pun bolehlah. Tapi mana? Terkadang aku membiarkan blogku "kesepian" dari jentikan jemariku selama sebulan. Introspeksi pun aku lakukan! Ini, beberapa fakta kelemahan 'paling nyata' :
Sumber Gbr. kodokbaru.blogspot.com

  •  aku kurang jeli menangkap ide yang pating sliwer. Terkadang untuk menorehkan ide yang tiba-tiba tertangkap oleh benakku, aku tidak segera menuangkannya ke dalam sebuah catatan. Mengulur waktu menuliskannya juga menjadi alasan utama. Waktu pun berlari begitu saja bersama ide yang semula seharusnya bisa aku jadikan sebagai postingn;
  • aku tidak membuat jadwal untuk aktifitas blogging, seringkali jarang online, karena berbagai alasan keluarga yang tidak bisa aku hindari;
  • aku jarang sekali tuntas menyelesaikan satu buku yang aku baca, kecuali buku itu memang benar-benar menarik dan tidak mampu memalingkanku dari membacanya terus, padahal dengan membaca, banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil, baik itu mengenai diksi, atau tentang  kesempatan memperkaya ide yang kemudian bisa dikembangkan serta bertambahnya kosakata.

    Insya Allah, ketiga hal yang aku sebutkan di atas akan menjadi PR (Pekerjaan Rumah lho, bukan Page Rank, hehe...)  Dengan selalu mengingat tanggungjawab sebagai pemilik blog, semoga tiga titik yang aku sebutkan bisa memacu semangatku untuk berbuat lebih baik dalam menerapkan ketepatan waktu, bukan saja dalam dunia perbloggingan, tapi juga dalam kehidupan yang masih diberikan oleh Allah Swt kepadaku. Aamiin, ya Rabbal'aalamiin.

    Bagaimana dengan rekan blogger, adakah kesulitan yang menghambat rekan untuk bisa konsisten menerapkan punctuality ini??

    Catatan: Postingan yang aku buat ketika aku sedang bingung mau menulis apa. Aku buatlah draf mengikuti nasehat seorang Penulis kondang Dee Lestari yang aku kutip dari blog rekan blogger Faizin Bersama -- Mas Faizin Bersama  pun mengutipnya dari blog Mbak ikakoencoro.com, yang berbunyi sebuah nasehat : "Draf pertama bukan final, tapi tanpa draf kita tidak akan bisa menyelesaikan sebuah tulisan. Tulisan buruk bisa diperbaiki, sementara apa yang bisa diperbaiki dari halaman yang kosong."

    See? Nasehat itu begitu 'makjleb'  -- aku mulai membuat draf tanpa tahu akan bertema apa atau akan aku beri judul apa. Yang penting tulis draf.  Titik. Selesai draf, aku biarkan seharian, aku baca lagi, aku poles, aku perbaiki sesuai mood-ku saat membaca draf, alhasil dari draf iseng jadilah postingan ini. What an advice!

    Rumah Baruku Ber-Dot-Com

    $
    0
    0
    Source:PIXABAY
    Sebetulnya sudah sejak bulan November 20124 aku memiliki domain berbayar lho, tapi belum juga aku buat postingan tentang rumah baru ini. Alasanku, karena rumahku bukan sepenuhnya milikku, hehe... yang sebelahnya masih milik orang lain. Nah, jadi aku pikir gak perlulah yaw...untuk ngadain selamatan atau sejenisnya berkenaan dengan domain ini. Emang, sih, domainnya baru www.bundayati.com, tapi hostingnya masih nebeng di blogspot, wkwkwkw...


    Domain baru www.bundayati.com yang url aslinya adalah http://goodcrab-personal.blogspot.com itu, dengan bantuan yang luar biasa salah seorang pendiri Grup Fun Blogging, Cikgu Shintaries bisa diaktifkan. Berkat ketelatenan dan kesungguhannya untuk berbagi ilmu, tak segan Cikgu Shintaries ini menempuh jarak yang lumayan jauh, kerumahku. Sejarah awal, hehe...aku berminat membeli domain ini, karena waktu itu ada bonus dari QWords bagi peserta  Training QFun Flogging Sesi 2, di gedung Cyber 2 untuk mendapatkan domain, net (gratis), tapi dalam bayanganku koq keren ya kalo domain itu di belakangnya ada dot com-nya, ciee...ciee... maka jadilah aku memesan domain dot com ini melalui Cikgu Shintaries, sekaligus aku memesan 2 (dua) domain -- yang satu untuk anakku, Mira Goodridge. Aku memang berkeinginan agar anakku mulai memiliki blog. She has a very good passion in Interior Design. Wajarlah kalau emaknya sibuk support agar doi memiliki blog. Ternyata, si Bontot tersayang ini belum siap untuk maju, hehe... sehingga domain itu belum terpakai, hingga kini.


    Ceritanya, sejak bulan November 2014 itu berpindahlah aku ke domain dot com ini. Yang sebelah masih gratis (hosting blogspot) tapi yang sebelah lagi aku harus bayar kontrak. Domain-ku yang http://goodcrab-personal.blogspot.com  pindah ke www.bundayati.com. Jadi siapa pun yang masuk melalui url lama, akan langsung diarahkan ke url blog yang www.bundayati.com ini.

    Disamping blog yang aktif ini (www.bundayati.com) aku juga memiliki beberapa blog yang sudah lumutan, karena tahunan tidak pernah di update. Sedianya akan aku delete, tapi belakangan ada yang memberi masukan, jangan di delete, biarkan saja seperti itu. Tapi lama-lama koq ya, mata tua ini gak enak juga nih, setiap kali buka blog, kelihatan nama-nama blog itu berderet di kolom "My Blogs."  Kesannya koq belagu banget sih punya blog lebih dari satu (huuu....):

     (1) Bunda Yati Berkata www.bunda-yati.blogspot.com
     (2) Bisnis Online www.goodcrab-bisnisonline.blogspot.com
     (3) My Sample Blog www.yatibelajaronline.blogspot
     (4)Miscellaneous -- www.goodcrab-personal.blogspot.com
     (5) Mira Goodridge (Skip aja yang ini...)

    Blogku di nomor (1) dan (3), insya Allah akan aku coba meng-update-nya sebisa mungkin. Aku akan belajar memanfaatkan kedua blog ini, mungkin saja, bisa aku gunakan untuk fiksi dan yang satu lagi khusus untuk catatanku dalam menambah ilmu ngeblog dan sebagainya. Nomor (2) akan aku biarkan kesepian, hehe... dan (4) inilah yang aku usahakan untuk rutin di-update, walaupun seminggu sekali, apalagi mengingat ini adalah rumah baruku ber-dot-com. Berkaitan dengan terbitnya buku Pakde Cholik Permak Blog Seminggu Tanpa Pegal Linu, semakin pekat keinginanku untuk membiarkan dua blog (1) dan (3) tetap hidup dan akan aku rawat menjadi tempat aku singgah. Insya Allah.

    Kesannya rada-rada sok, ya, punya banyak blogs, padahal sebenarnya aku sedang belajar, tengah bereksperimen dalam ketidakmampuanku. Setiap blog memiliki kisah sendiri lho kenapa harus dilahirkan.... Seperti blog Bunda Yati Berkata -- ketika aku sedang gandrung-gandrungnya mengikuti setiap ada lomba menulis antologi, alhamdulillah, karenanya aku memiliki hingga akhir 2012 sebanyak 19 buku antologi. Bagi orang lain mungkin sedikit, tapi bagiku 19 adalah jumlah yang membanggakan, karena aku adalah penulis pemula di usia renta, wkwkwk....

    Dok,pribadi - salah satu buku antologi-ku bersama Indi.
    My Sample Blog -- ketika itu KEB mengadakan kursus online belajar ngeblog. Karena jam tayangnya sangat mepet dengan jam bobok cucuku, jadilah aku sering tidak hadir. Hasilnya? Aku di-drop-out, huhuhuuu...  Blog itu pun belum apik tampilannya, masih amburadul!


    Blog Bisnis Online -- Jasamu besar sekali membawa aku sampai sejauh ini. Namun, engkau, wahai blog www. goodcrab-bisnisonline.blogspot.com  harus aku tinggalkan untuk waktu yang aku tak tahu sampai kapan, hiks, hiks...

    Aku Seperti Anak Kandung Ibu Mertua.

    $
    0
    0
    Kami, aku dan suamiku adalah pasangan yang tidak pernah merasakan indahnya ataupun galaunya menghadapi Ibu Mertua, karena kami senasib dan sejodoh, hehe...sama-sama tidak memiliki Ibu ketika usia kami masih belia. Jadi keluh kesah atau kesulitan yang dijalani ketika menghadapi sikap dan sifat Ibu Mertua, tak pernah kami rasakan. Kami pun sudah tidak memiliki Nenek lagi ketika menikah.
    Tapi dengan posisi seperti yang aku sebutkan di atas, aku tidak akan mundur, tetap mengikuti Lomba Menulis untuk  memperingati Hari Kartini 21 April 2015 (K3BKartinian) bertema Ibu Mertua. Bukankah ada pribahasa yang berbunyi:Tak Satu Jalan ke Roma. Jadi inilah partisipasiku untuk K3BKartinian.

    Pagi ini aku ajak si Mbak yang sudah bekerja 7 (tujuh) tahun dengan anakku untuk sekedar berbincang tentang Ibu Mertua. Berikut penuturan singkat buah obrolannya yang lugas dan lugu. Aku telah mengolahnya  menjadi sebuah tulisan untuk event online"posting serentak" dalam rangka K3BKartinian:
    Ngobrol santai, Selasa, 20 April 2015

    "Saya menyayangi Ibu kandung saya, tapi bertambah menyayanginya setelah saya menikah dan melahirkan cucu pertamanya. Begitu besar rasa cinta saya kepada Ibu. Saya memiliki jodoh seorang suami yang gagah, berperawakan tinggi, kekar. Maklum keseharian kami pada tahun-tahun pertama hidup di Desa Cisoka, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, sebagai petani, bekerja keras bersimbah peluh bukan lagi merupakan hal yang meresahkan atau harus dihindari. Kami mencintai keseharian kami.

    Sejak menikah, Ibu Mertua meminta kami untuk tinggal di rumahnya. Atas desakan suami, saya pun menyetujuinya, walaupun hati saya menjadi dag-dig-dug di hari-hari pertama tinggal bersama di bawah satu atap dengan Ibu Mertua. Banyak cerita yang sumbang tentang ketulusan sayang dan wajah manis palsu yang diperlihatkan oleh seorang Ibu Mertua. Namun dengan cepat saya tepis perasaan itu. Saya membayangkan, Ibu Mertua saya ini pun adalah seorang perempuan tegar seperti Ibu saya. Ibu Mertua pun melahirkan seorang bayi laki-laki, kemudian telah menjadi sosok laki-laki gagah yang kini menjadi suami saya -- dengan merasakan sakit yang sama, dihadapkan pada ketakutan yang sama, melawan kekhawatiran  yang serupa tentang si jabang bayi yang bakal lahir. Akankah bayi yang dinanti  lahir dengan sehat, sempurna dan tanpa cacat?Tak ada alasan bagi saya untuk tidak menyayanginya. 

    Rasa sayang saya kepada Ibu Mertua kemudian jadi bertambah pekat dan berkembang menjadi sebuah perasaan yang sama dengan perasaan saya kepada Ibu kandung. Bersalahkah saya memiliki perasaan seperti itu? Apalagi mengingat Ibu kandung saya tinggal di sebuah desa yang jauh dari tempat tinggal Ibu Mertua. Jadi satu-satunya figur Ibu adalah Ibu Mertua. Saya sayang padanya. Hal ini menguatkan ikatan kasih seperti ibu dan anak, ketika satu persatu anak-anak perempuan Ibu Mertua menikah dan ikut dengan suami., kecuali dua anak perempuan yang masih lajang tinggal bersama kami. Saya sering mengurut dada melihat sikap anak-anak perempuan beliau -- apabila dibangunkan tengah malam -- karena Ibu Mertua merasakan sakit atau pegal-pegal badannya, meminta tolong untuk membalurkan obat atau memijitinya,  selalu bersungut-sungut. Bukan kesalahan Ibu Mertua kalau akhirnya beliau memilih saya untuk membantunya melarutkan rasa sakit dari seluruh tubuhnya dengan baluran minyak 'gandapura'-- minyak yang ampuh untuk menghangatkan badan dan mengusir segala rasa pegal linu di tubuh beliau. Sampai sekarang minyak gandapura ini masih ada dan saya seringkali menggunakannya untuk membalur tubuh saya yang pegal-pegal. (Note: mengucapkan kalimat ini, si Mbak tersenyum-senyum...)

    Saya bisa merasakan Ibu Mertua menyayangi saja seperti juga saya menyayanginya. Ibu Mertua lebih memilih membangunkan saya apabila sedang tidak 'enak badan'  -- tak peduli tengah malam ketimbang membangunkan anak-anak kandungnya. Ibu Mertua mungkin sudah bosan merasakan, setiap kali meminta tolong, anaknya menghentakkan kaki. Sedangkan saya, dengan ikhlas segera membantunya. Alasan saya hanya satu: beliau adalah Ibu saya, betapa pun ada embel-embel kata Mertua di belakang sebutan itu. Ibu Mertua semakin sayang pada saya. Begitu juga Suami saya -- dari sikap dan sorot matanya memperlihatkan dan memancarkan sinar bersyukur dan bahagia. Hidup ini alangkah indahnya, kalau kita bisa memiliki sifat ikhlas. Saya sudah dianggap anak kandung Ibu Mertua.

    Saya tinggal di rumah Ibu Mertua mulai dari menikah, sampai punya anak lima. Suka-duka bersama membuat saya tegar ditinggalkan suami ke Jakarta mencari nafkah. Kami menyiasati penghasilan yang didapat dari jerih payah suami dengan sebaik-baiknya. Kami tidak perlu membeli sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Begitupun ikan, tinggal ambil saja di balongan (kolam khusus untuk memelihara ikan). Bersama Ibu Mertua terasa tenang hidup jauh dari suami. Dalam diri Ibu Mertua terpancar wajah suami dan ini membuat hati saya selalu terbebas dari rindu yang mencekam.Suami saya pulang ke kampung dengan membawa nafkah yang dikaisnya di Jakarta setiap dua bulan sekali. Rezeki yang halal kami nikmati bersama.

    Barulah, ketika anak ke-lima saya berumur 7 tahun, kami meninggalkan Ibu Mertua dan mencoba nasib kami untuk bisa mandiri di Jakarta, jelasnya sebuah perkampungan di Ciputat. Alhamdulillah, kami selalu mengingat Ibu Mertua dan tak lupa mengirimkan sedikit rezeki yang kami dapat. Sekarang anak-anak saya sudah ada yang bekerja, satu lulus sekolah SMK, satu lagi, perempuan kelas 2 SMP. Saya sendiri bekerja di rumah Ayman.  Mamanya Ayman dan Bunda adalah orang-orang yang baik hati, penuh pengertian, sehingga saya betah sekali bekerja di rumah ini. (Aku cuma tersenyum mendengar pujiannya.)

    Dua tahun yang lalu saya pulang kampung, karena Ibu Mertua sakit keras, dan, katanya selalu menyebut-nyebut nama saya. Dalam waktu satu minggu di kampung, saya merawatnya. Beliau selalu ingin tidur di pangkuan saya, hingga terlelap. Barulah setelah beliau terlihat tidur nyenyak, suami saya memindahkannya ke tempat tidur. 

    Malam itu, dua tahun yang lalu, Ibu Mertua meninggal dunia. Untunglah saya tidak segera pulang ke Jakarta. Lagi, beliau minta saya memangku kepalanya. Terasa sampai kesemutan paha saya, menahan untuk tidak menggerakkannya. Khawatir, gerakan yang sepelan apapun akan membangunkannya dari tidur. Namun, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Malam itu Ibu Mertua menghembuskan napas terakhirnya ketika saya memangku kepalanya. Hanya sekali saja kedua matanya terbuka dan memandang saya. Senyum itu yang tidak dapat saya lupakan. Senyum seolah ingin mengatakan terima kasih pada saya. Alhamdulillah, Allah sudah memberikan sebuah keikhlasan yang bertahta di dada saya."

    Itulah sekelumit kisah tentang Ibu Mertua dari Mbak yang bekerja di rumah anakku. Mbak yang setia, jujur dan rajin. Mbak yang tak pernah mengeluh. Mbak yang tak perlu lagi diberitahu tentang menu di rumah. Dan si Mbak yang sudah hapal dengan baik menu kesukaan penghuni yang ada di rumah anakku. Alhamdulillah, semoga Mbak ini kelak akan menjadi Ibu Mertua bagi calon istri dan suami anak-anaknya, sebaik dan seterbuka Ibu Mertua yang pernah dimilikinya. Aamiin.






    Belanja di Shopious Menghemat Waktu

    $
    0
    0


    Orang bijak seringkali mengatakan "Time is Money." Well, waktu adalah uang. Tapi apa betul waktu itu adalah uang? Ya, jangan diartikan secara harfiah donk. Lihat dulu kaitannya, kapan kita bisa menerapkan istilah ini dalam kehidupan kita. Dalam kehidupanku amatlah berperan istilah Time is Money ini. Bagaimana dengan di kehidupan Anda?. Koq bisa ya, hal itu berperan dalam kehidupanku? Mau tahu? Yuk, disimak tulisanku sampai tuntas.


    Contoh yang paling gampang, misalkan aku mau pergi ke satu acara yang, mau gak mau, aku harus hadir tepat waktu. Alasannya? Karena aku yang jadi Nara Sumber, hehe... Rumahku jauh, walaupun aku berangkat lebih awal, sudah 99% dipastikan akan terlambat. Nah, apa akal? Satu-satunya kemungkinan untuk menghindari keterlambatan sampai ke acara, tanpa ragu aku naik ojek motor. Walaupun aku harus  lebih banyak mengeluarkan uang, Insya Allah, aku tidak akan terlambat sampai di acara. Nah, inilah yang dimaksud dengan Time Is Money -- mau tepat waktu? Ya, harus keluar uang extra transport. Jadi waktu itu memang berharga sekali. Setuju?

    Tua-muda pantas membawa tas cantik ini.
    Yuk, segera kita menuju sasaran tulisanku. Apakah Anda seorang shopacholic, yang doyan banget belanja? Atau mungkin hanya seorang window-shopper? (yang belanja cuma matanya doank, hehe...) Gak masalah, apapun atau siapapun Anda. Tapi yang harus Anda ingat : Bisakah Anda dengan duduk manis di rumah dan bersantai, melakukan hal ini -- sebagai shopaholic atauwindow-shopper? Tentunya tidak, kan? Anda harus mengeluarkan uang untuk biaya transport, atau, katakanlah Anda memiliki mobil yang bisa Anda kemudikan sendiri, tanpa supir. Pastinya gak ada biaya yang harus dikeluarkan, kecuali tentunya bensin. Akibatnya? Se-hobby-hobbynya Anda duduk di belakang kemudi, pasti kelelahan akan menyerang Anda. Betul? Anda harus putar otak untuk cari tempat  parkir yang sulitnya minta ampun. Pusing! Pastinya akan keluar juga tuh rasa kesal -- kesal koq dicari! Jangan kesal yang dicari tapi solusi mengatasi hobby supaya tersalurkan tanpa kesal. Apa solusinya?  Mau tau? Ini dia! Supaya gak kesal, yuk belanja di Toko Online yang aman dan nyaman. Toko Online kan banyak tuh di Instagram.  Tapi yang ini lain lho. Ini dia:

    Banyak pilihan dengan warna yang cantik.
    SHOPIOUS. Iya! Aku gak salah tulis koq -- S-H-O-P-I-O-U-S -- Itu lho! Seluruh Toko Online terpercaya yang ada di Indonesia dengan mudahnya bisa Anda temukan di sini. Shopious adalah pilihan tepat buat  para penggila belanja, tanpa menguras tenaga dan lepas dari rasa pusing, kesal, dan keluhan yang beruntun. Berbagai barang yang terbaik dan terbaru bisa Anda beli di sini. Shopious/Toko Online  memanjakan para shopacholic tanpa kehilangan waktu bersama orang-orang tersayang. Cukup berhadapan dengan PC atau lebih canggih melalui mobile (handphone) -  tinggal klik Google, searchShopious, apa ajabisa di browsing di situ -- Tas Wanita Keren? Koleksi Busana Muslim Wanita Terpopuler? Pakaian Pria? Silakan, semua ada di Shopious/Toko Online. Nothing to be worried.

    Tingal pilih warna
    Para Window Shopper bisa menikmati belanja secara online di Shopious/Toko Online ini. Mereka yang memiliki Instagram dan yang biasa belanja melalui Toko Online/Instagram, tidak perlu lagi wara-wiri meng-klik beberapa Instagram untuk mencari, membeli atau browsing produk yang diminati. Kalau ada pribahasa Tujuh Sekali Pukul (untuk membasmi lalat atau nyamuk, hahaha...), maka di Shopious/Toko Online juga berlaku, bahkan lebih dari tujuh  -- satu kali  klik -- keluar berbagai info dari Toko Online yang Anda minati.

    What’s next? Setelah meng-klik Shopious/Toko Online,  mereka yang cuma punya predikat Window Shopperlangsung jadi Shopaholic. Lho koq bisa? Apalagi, kalau bukan karena magnit bertenaga super yang menariknya untuk berbelanja dengan santai dan aman di Shopious. Wanita mana sih yang gak doyan sama belanja atau yang gak suka sama barang-barang bagus dan berkualitas nomor wahid. Harganya melambung? Oops, jangan heran kalau seperti tadi yang aku bilang Shopious/Toko Online ini memanjakan para wanita. Toko-toko Online yang ada di dalamnya tidak sedikit yang memberikan diskon hingga 70% bahkan lebih dari 70% pun bisa didapatkan untuk barang yang berkualitas. Barang yang menjadikan diri kita keren, tampil bak selebriti di sebuah pesta.

    Hampir semua dara-dara manis Indonesia memakai hijab dengan beranekaragam style. Jangan ragu untuk berselancar di Shopious/Toko Online yang memudahkan para penggemar Instagram memburu barang-barang yang diminat. Di Shopious semua ada. Para pencinta Istagram tidak perlu lagi membuang waktunya yang berharga untuk mengklik items dari Toko Online yang ada di Instagram. Kenapa? Karena semua Toko Online ada di Shopious.

    Bravo SHOPIOUS!!


    Words: 701


    #BeraniLebih Percaya Diri Walau Tanpa Gelar

    $
    0
    0


    Lamaranku untuk menjadi Guru Bahasa Inggris di Lembaga/Yayasan /Kursus-kursus, tak satu pun membuahkan hasil. Alasan yang pasti - Kami hanya menerima lulusan S-1.  Sirnalah harapanku untuk menjadi guru. Aku melamar tidak untuk income.Support anak-anakku lebih dari cukup. Aku hanya ingin mengembangkan dan menyumbangkan ilmu yang sedikit aku miliki. Aku tidak akan meminta salaryyang  besar atau fasilitas yang gimanaa...gitu. Karena bagiku, di umurku yang  sudah tujuhpuluhtahun (2009), yang terpenting aku harus memiliki aktifitas otak dan kegiatan lain yang positip. Agar tidak cepat kena penyakit 5 huruf. P-i-k-u-n, hehe...

    Setelah gagal melamar sebagai guru pada tahun 2009, aku sibukkan diri dengan menulis postingan di blog. Hati ini masih saja menggeliat mencari-cari sesuatu yang lebih dalam diri untuk dikembangkan. Kemudian seperti mendapat 'durian runtuh'-- di sebuah pesta pernikahan, seorang Ibu Ketua Majelis Taklim mendatangiku dan langsung menanyakan, apakah aku bersedia membantu mengajar anak-anak yang ekonomi keluarganya masih di bawah standard.  Ibu ini memintaku untuk mengajar bahasa Inggris.

    Tentu saja mendengar pertanyaan ini, gayung pun bersambut. Allah Mahatahu apa yang tersembunyi di relung hatiku yang paling dalam, sebuah keinginan yang sudah mendarah daging selama ini -- mengembangkan sambil menyumbangkan ilmuku yang sedikit agar bermanfaat  Mungkin aku agak kecewa, ketika lamaran-lamaran yang aku kirimkan, tidak satu pun yang mendapat tanggapan atau balasan.  Aku sadar siapa diriku. Walau aku mampu berbahasa Inggris, namun titel atau gelar yang menjadi persyaratan tidak aku miliki.  Kemudian, haruskah dengan kekurangan yang aku miliki itu aku akan menyerah? Alhamdulillah, Allah memberikan sebuah lorong yang harus aku lalui dengan berbesar hati. Sebuah lorong yang belum pernah kaki ini menjejakkannya di sana.  Tanpa ragu aku terima tawaran beliau. Why not? No harm to try. Aku harus #BeraniLebih percaya diri walau tanpa gelar. Niat yang baik, Insya Allah akan berbuah baik juga. Itulah sebuah moto yang membulatkan tekadku menerima tawaran tersebut.

    Jumlah muridku waktu itu sekitar 30 orang, mereka beragam dari kelas empat sampai dengan kelas sembilan.  Aku mengajarkan kepada anak-anak didikku ini, bukan saja tentang pelajaran bahasa Inggris, tapi juga sedikit demi sedikit berusaha menumbuhkan dalam diri mereka kepercayaan diri. Mereka tidak boleh merasa rendah diri karena belajar tanpa dipungut biaya apa pun. Bahkan sebaliknya akulah yang harus berterima kasih,  karena mereka sudah memberikan kepadaku lahan --  tempat di mana aku bisa belajar sambil mengajar dan menyumbangkan ilmuku yang sangat sedikit. Bisa dibayangkan, betapa aku #BeraniLebih percaya diri walau tanpa gelar mengajar tigapuluh orang murid pada pengalamanku yang pertama  sebagai guru.
    Aku dan anak didikku di Acara Lomba

    Sejauh kita berusaha dengan niat yang tulus, rezeki Allah yang mengatur.

    Seorang gadis manis memintaku untuk memberinya pelajaran Conversation.  Lowongan pekerjaan menantinya di Singapura.Dia harus #BeraniLebih percaya diri dalam wawancara. Aku gembleng dengan penerapan pronunciation dan intonation. Dua hal yang amat penting. Kabar yang membuat aku gembira -- ia diterima sebagai staff dan terbang ke Singapura.  Alhamdulillah.

    Aku tidak akan berhenti berbagi. selagi aku bisa. Kini, sejak Maret 2015 aku adakan pelajaran khusus untuk anak-anak yatim, gratis, di rumahku. Mulai 1 orang, kini sudah 5 orang.Will gradually increase, I hope.


    Facebook: www.facebook.com/yati.rachmat 
    Twitter: @yatirachmat 

    LINKEDIN: id.linkedin.com/pub/yati-rachmat/20/28a/774/en
    PINTEREST: https:www.pinterest.com/yatirachmat
    GOOGLE+: google.com/+yatirachmat

    Email: yatirachmat@yahoo.com

    Words 500. 


    Towards A Better World

    $
    0
    0



    Wednesday, 15 April 2015 at about 11.00 Mr. Rahmat, UN Residence Coordinator Office, Supporting Staff to the  UN Resience Representative, open the Launching Event, entitled Blogging Competition  with the challenging and interesting theme “Indonesian Youth Involvement in Implementing the Post-2015 Development Agenda”  

    Ms Dina (German) will explain something regarding the Milleniun Development Goals (MDGs).
    Mr. Romi, will explain something in connection with the steps to join this Blogging Competition. The Committee of this Launching Event for Blogging Competition will choose two best articles to be provided with  rewards. Winners of the best articles will be prized with an opportunity to visit one of  villages where there's a UN programme.

    Ms. Naho also attended this launching event as one of the Committee members. 



    PURPOSE OF  LAUNCHING EVENT

    Mr. Rahmat further explained that the purpose of inviting bloggers to the Launching Event, mainly to get them involved in providing articles to show to the World at least, and to the Indonesian Government the important points to be taken care  of towards gaining a better world. 

    Through bloggers, various articles are expected to be submitted along with the idea to improve community expectations for a better world. The articles, hopefully, will be read and seen by the Central Government. The Youth are expected to dig the facts from the field, anywhere, that there are still many who lack the information sumbitted to the Central Government. The role of young people is needed. They have to do something for the sake of Indonesian community welfare to gain a better world.

    Look at the young people, college students, many of them graduated from College. We could see how they dedicated their soul and time to help other far away, graduated from one of thelp others far away in some isolated villages --  taught them how to do the right things in life. Ms Fany, graduated from one of the universities in Surabaya  was one of them. Ms.Fanny and others spent a year in that isolated village gave assistance to children, in a place that was far from having good facilities and where there're no teacher(s) available.  Without doing these activites, nobody in the central government will be aware of that lack of teachers in many isolated villages, say, in Sumba. They have done the voluntary job for one year.

    Please click link below to see their involvement in implementing a better world.

     https://www.youtube.com/watch?v=iJFcP55jUUk&feature=youtu.be


    Further explained by Ms. Dina that Indonesia has made a lot of progress, say, in poverty reduction, equitable quality education, gender equality including the role of women, tackling tuberculosis and many other infectious diseases , but there are still a lot of challenges where Indonesia needs to continue its works

    The Open Working Group on Sustainable Development Goals (OWG) has proposed 17 goals and 169 targets. There are many indicators and each country has their own different indicators, which will be improved gradually in line to their priorities and needs. The negotiation processes are undergoing.

    Referring to the above mentioned theme "Indonesian Youth Involvement in Implementing the Post-2015" the Youth are expected to be aware of the fact that there is a gap  concerning the development in Sumatera and Jawa islands compare to the one from Papua province and Eastern of Indonesia. These cases have to be investigated.  The Youth are expected to do the survey and dig into as much information as possible through the survey and write them in their reports. Find the facts why should  these imbalances and different treatments occur. Speaking about the report prepared by the Statistic Bureau in some instances they are not exactly in line with the real conditions of situation.  Something has changed without any notice. The survey should be done again.

    How are we going to end or at least to decrease poverty? In what way are we going to make people free from illiterate or the possible way for them to get a better education. The young people should fight or involve in implementing the improvement.

    The big question now appeared: How are you going to do this task? In my opinion, the purpose of UN in Indonesia invited bloggers to this event were aiming at the most important point: Encourage  and makng yourselves to be braved and involved in implementing the possibility for a better world. To lessen the illiterate people is one of the goals included in MDGs. The more people who can read the more poverty can be reduced. Believe it. Let's see the picture of a young lady below.
    http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/08/perempuan-muda-perkasa-di-ujung-indonesia
    The young teacher, Erlyn Stevanie Rosalyn with her students in
     Teluk Bintuni Kabupaten, West Papua.

    What does she do? She is teaching young students to write and read to grab a better education for their future.

    By preparing a report like the one she wrote on her blog, high ranking people and the government will understand that somewhere, out there, a number of teachers are still needed, and, of course, a budget should be allocated for this purpose. Her efforts and dedications are towards a better world.


    What's the MDGs?

    Ms. Dina explained that Indonesia has made a lot of progress, among others:  poverty reduction (MDG1); basic education for children (MDG-2); Gender equality and the Role of Women (MDG3); Food and Nutrition Security (MDG4); Improved Health and Mother Care (MDG5); Fight against HIV/Aids, malaria and other infectious diseases.(MDG6); Environment Protection (MDG7); Developing a global partnership (MDG8)
    Mr. Rahmat assisted to translate what Ms.Dina explained about MDGs.

    Millenium Development Goals (MDGs) resulting from Millenium Declaration among 189 Country Representatives  and the United Nations implemented in the year 2000. This Millenium Declaration contents were aiming at eight (8) points to be achieved in 2015.  The total of 189 countries adopted this millennium declarations which had been signed by 147 Country Representatives, including Indonesia.


    CLOSING

    Bloggers participated in the Launching Event -- It's proud to be at the UN Building, 7th Floor, Menara Thamrin.
    Souveniers: T-shirt and Mug (?) were provided. Delicious lunch served for all of us. We, all participants from some different communities were given a good hospitality by the Launching Event Blogging Competition Committee. 


    ---------------------------
    REFERENCES:
    http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium
    http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/08/perempuan-muda-perkasa-di-ujung-indonesia
    Lentera Indonesia - documentary NET

    O-Ring Venue, Flavor Bliss

    $
    0
    0

    Keren ya? Enak menyentuh telinga ketika disebutkan  --  O-Ring Venue, Flavour Bliss.  Nama ini langsung nyangkut di benakku, ketika clingak-clinguk mencari lokasi acara.  Setiap petugas berseragam yang aku tanya menunjukkan: "Oo..itu, memang lagi ada acara di Aula O-Ring, untuk memenuhi undangan Komunitas Dari Perempuan,  Sabtu, 18 April 2015. jam 12.30--15.00 di Alam Sutra, Serpong, Posisi Flavor Bliss, di seberang Mall Living World).  Untuk mencapai wilayah ini, pukul 11.00 dengan penuh semangat aku berangkat dari rumah (Pamulang). Karena tema yang diangkat sangat menarik -- Woman In You, Talk Show and Special Performance seorang Penulis kondang Dee Lestari. Jarak tempuh yang  cukup jauh dari rumahku tidak menjadi hambatan.


    Agar sampai tepat waktu untuk bertemu sang Idola, naik ojek-pun aku jabanin, hehe... Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Se-Dunia, International Women's Day, 8 Maret 2015, diadakan di tempat yang keren dan menampilkan Special Permormance di tempat O-Ring yang special pula di lingkungan Flavor Bliss, pusatnya restoran-restoran dengan beragam kuliner yang istimewa. Disamping itu tempat yang bernama FLAVOR BLISS ini baru pertama kali aku tahu, walaupun aku sudah tinggal lama di Tangerang Selatan, hehe... tahunya malah Summarecon Serpong. Ternyata Flavor Bliss adalah satu-satunya tempat hiburan yang lengkap -- hang out, especially for women become a place to eat, play and shop. Well, exactly one stop destination, we can say.




    Dee Lestari Simangunsong, berdarah Batak, yang telah berhasil menjadikan buku pertamanya sebuah novel berjudul SUPERNOVA menjadi best-seller, dengan mencetak sebanyak 7000 (baca: tujuhribu eksemplar). Dee, panggilan akrab Dewi Lestari, mengatakan tentang triknya untuk menulis. Baginya, dia belum akan menulis kalau sebuah akhir untuk cerita yang akan digarapnya belum ada. Begitu tahu akan akhir sebuah cerita yang ada dalam 'jambangan' idenya, hehe... maka dia tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah tulisan berupa novel. Hebatnya favoritku ini. Haah? Favorit? Iya, sejak lama aku ngefans sama Penulis yang keren ini. Sengaja aku datang dengan membawa buku yang aku miliki sejak tahun 2004 Supernova (Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh). Maksudnya? Ya, jelas donk untuk minta tandatangannya. Namun, sayang sekali harapanku hampa karena Dee cepat berlalu dijemput her beloved husband untuk hadir di sebuah acara yang sudah terjadwal. Foto bareng pun jadi urung, huhuhuu...

    Aku terusin ya cerita tentang Penulis favoritku ini yang diadakan di sebuah tempat asyik dan yang baru kali pertama aku kunjungi --  Flavor Bliss -- Acara dengan special performance of a famous Author in a special place -- Flover Bliss. Dee mengatakan, ketika akan mencetak bukunya yang pertama berjudul SUPERNOVA (Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh) dia menanyakan berapa jumlah buku yang harus dicetak supaya menjadi best-seller. Ketika disebutkan satu jumlah -- 5,000 eksemplar -- maka Dee meminta bukunya dicetak  sejumlah itu. Secara Indie pastinya. Namun ada kegagalan dalam mencetak, sehingga harus dicetak lagi sebanyak 2,000 eksemplar. Buku yang berjumlah 7,000 (walaupun terdapat cacat dalam jumlah yang 5,000), tetap habis terjual dalam waktu singkat. Setelah cetakan pertama Supernova menjadi best-seller, disusul lagi dengan cetakan demi cetakan novel Supernova yang laris seperti kacang goreng, hehe...

    Lanjutnya lagi, untuk menjiwai karakter tokoh mahasiswa yang akan diceritakan dalam novelnya, Dee pernah menjalaninya dengan tinggal dalam sebuah rumah kos-kosan, walaupun Dee tidak pernah bermalam di kamar kosannya itu. Menurutnya penokohan mahasiswa yang akan diulas dalam novelnya, tidak akan menghasilkan karakter mahasiswa yang utuh dan hidup, tanpa melibatkan diri dalam kehidupan mereka (mahasiswa). Dee yang juga pernah menjadi penyanyi dalam Grup RSD (Rida Sida Dewi) sekitar tahun 1995 sukses sebagai Penulis novel best-seller Supernova 1, kemudian diikuti terbitnya novel-novel lain, diantaranya Perahu Kertas dan Filosopi Kopi.
    Dee ketika memberikan TIPS menulis didampingi MC (Mbak Rika?)

    Acara  bertajuk Woman In You dilanjutkan dengan mengundang ke stage Mak Eliza Koraag, Pendiri Komunitas Penulis dan Sastra, PEDAS, ternyata sudah sukses dengan jumlah anggota lebih dari 1000 orang. Icha (sapaan akrab untuk Eliza Koraag) menceritakan sejarah terbentuknya grup dari anak-anak sekolah. Kelompok Penulis dan Sastra, PEDAS bersama anggotanya menampilkan kebolehan setiap anggotanya dalam mempersembahkan puisi pada acara Woman In You ini.
    Grup Penulis dan Sastra, PEDAS

    Turut memeriahkan acara, tarian-tarian dari daerah Minang, yang dipertunjukkan oleh putri-putri dari Kelompok Wajah Bunda Indonesia. Games antar Emak-emak pun menambah serunya acara, yang kemudian aku tahu akan berakhir pada jam 17.00. Bahkan bagi yang berkenan untuk tetap hadir, pada pukul 19.00 sebuah acara akan dipersembahkan oleh Dee beserta grupnya. Namun sayang aku tidak bisa menghadiri acara hingga selesai. Karena semula aku tahu acara hanya akan berakhir pada pukul 13.00, aku minta Ojecker untuk menunggu. Namun ketika acara akan usai jam 17.00 aku terpaksa meninggalkan acara pada pukul 15.30 (Ojek akan terlalu lama menunggu, hehe...).

    Tuh! Apa gak seru para Emak yang memeriahkan acara saling berebut hadiah dengan bergaya paling aduhai... Acara meriah seperti ini hanya bisa di implementasikan di mana? Ya, di O-Ring Venue,  Flavor Bliss


    Dua gadis cilik  yang manis membawakan tarian Minang. Maaf ya, sayang fotonya kepotong, hehe...

    Siapa gerangan gadis manis bersuara emas ini?

    Ketika aku meninggalkan acara, seorang gadis manis berusia 11 tahun -- putri dari salah seorang Emak dari Komunitas Wajah Bunda Indonesia sedang tampil di stage, bernyanyi solo, membawakan lagu berbahasa Inggris. Suaranya? Amboi, indah sekali. Aku berpikir positip, kenapa sang Bunda tidak mendaftarkan saja si gadis hitam manis ini untuk mengikuti ajang IMB (Indonesia Mencari Bakat). Suaranya betul-betul merdu dengan vocal yang bersih dan memukau. Putri siapa gerangan gadis manis bersuara emas ini?

    Sebelum pulang aku ber-narsis-ria dengan para blogger muda, antara lain bersama Emak muda Rinrin Indriani, dengan sapaan manis Orin. Foto aku dan Orin dengan background Woman In You aku kirimkan untuk ikutan Lomba foto selfie di Instagram, dan, dan... katanya aku menang dalam Lomba Foto Selfie ini. Apa betul?
    Oriiin, katanya foto ini memenangkan lomba foto Selfie Instagram lho! Apa betul?

    Bazaar dengan aneka barang juga digelar di seputar O-Ring ini. Bazaar yang diadakan oleh Ibu-Ibu dari berbagai komunitas. Berbagai item yang bagus dengan harga terjangkau ada di Bazaar ini.


    Mau lebih mengenal FLAVOR BLISS? Yuuk...

    Tangerang Selatan adalah sebuah wilayah yang sangat luas. Bagi Anda yang tinggal di wilayah ini dan hanya mengenal tempat hiburan dan Mall yang megah di Summarecon Serpong. Kini Anda dapat menentukan pilihan lain untuk mengunjungi tempat hiburan semegah Summarecon Serpong bernama Flavor Bliss, Alam Sutera, Serpong. Ibu Lisa dari pihak Management FLAVOR BLISS memperkenalkan Flavor Bliss, di mana Anda bisa memanjakan keluarga Anda untuk menikmati kenyaman berada di sini, baik untuk saat breakfast, lunch, dinner dengan pilihan yang beragam. Flavor Bliss tempat kuliner yang maha-lengkap. Kemegahan Flavor Bliss yang dikenal dengan istilah one stop destination bisa dilihat di video dari youtube dengan meng-klik link berikut ini.

     https://youtu.be/knVJMnHFVl8?t=25

    Ada Red Bean lho di Flavor Bliss (Source: crunchycheeseme.blogspot.com)

    Flavor Bliss memiliki tempat yang bernama O-Ring Venue -- tempat serupa dengan Aula yang luas, dapat dipakai untuk acara apa saja. Bisa disulap menjadi tempat pesta atau tempat acara ulang tahun dan lain sebagai dengan suasana santai, nyaman dan pastinya sangat memuaskan  --  disesuaikan dengan selera Customer(s)

    Flavor Bliss juga merupakan sebuah tempat yang tepat bagi Anda yang suka hang-out. Kenapa? Karena di sini bisa disebut sebagai One Stop Destination karena apa yang kita cari, baik kuliner, fashion, atau arena bermain untuk anak-anak ada di sini. Jadi, bapak, ibu dan anak, bisa sekaligus menikmati suasana yang berlainan dalam kebersamaan yang menggembirakan. Singkatnya eat, play and shop lengkap di Flavor Bliss, tempat yang menjadi kebanggaan di wilayah Alam Sutera, Serpong. Asyiik, kan? Gak percaya? Ayo, segera klik link ini http://theflavorbliss.com/ Pasti gak sabar mau segera berkunjung ke Flavor Bliss.

    Source: newwarungrawit.com
     Mungkin, Anda penikmat masakan dengan rasa yang masih asli dengan beragam bumbu rempah-rempahnya yang terkenal harum dan membuat masakan menjadi nikmat tak terlupakan? Di Flavor Bliss pun Anda bisa menikmatinya. Nah, kunjungilah di area Flavor Bliss ini sebuah warung dengan nama yang unik Warung Rawit.  (Mungkin pengelolanya masih ada kaitan keluarga dengan Bintang Film jaman baheula, Ribut Rawit, hehe...). Menyantap makanan di Warung Rawit memiliki sensasi tersendiri. Coba saja lihat menunya yang menggugah selera ini. Hhmmm...mengajak lidah semakin bergoyang.

    Atau Anda menyukai Lasagna, makanan Italy yang lezat bertabur keju? Di Flavor Bliss juga dengan mudah Anda menemukan restoran yang menghidangkan Lasagna. Kelezatan dan kenikmatan ketika menyantapnya serasa Anda baru kali ini merasakan Lasagna yang teramat lezat.

    Source: theusualbliss.com

    Flavor Bliss tempat yang tepat untuk dikunjungi bersama keluarga Anda. Flavor Bliss satu-satunya di kawasan Alam Sutera, Serpong. Flavor Bliss terletak di area yang luas dengan pohon-pohon rindang melindungi kendaraan Anda dari sengatan matahari.



    Tulisan ini diikutsertakan dalam Blogging Competition Flavor Bliss












    Cara Menguasai Hypnotic Writing

    $
    0
    0
    Kegembiraan menyapa diri beberapa hari menjelang hari Minggu, 19 April 2015.  Aku menerima undangan lisan untuk mengikuti sebuah acara yang sebelumnya tidak sempat aku ikuti -- Hypnotic Writing, yang diadakan oleh Komunitas Fun Blogging. Penasaran sekali -- apa dan bagaimana sih yang dimaksud dengan Hypnotic Writing itu. Acara diadakan di Gedung Gallery Smartfren, Jalan Sabang #45, Jakarta Pusat. Biasalah, aku berojek-ria ke wilayah itu, dan sampai di lokasi jauh sebelum acara dimulai, hehe...


    Adalah Mas Reza Gardino yang akan membagikan ilmunya tentang hypnotic writing. Alhamdulillah, beliau bilang tidak mudah untuk memperlajarinya dalam satu hari -- beliau belajar ilmu ini memerlukan waktu tahunan. Jadi terhibur hati ini, karena terus terang belum bisa masuk ke benak nih apa dan gimana sebenarnya hypnotic writing, sehingga bingung juga apa yang harus aku tulis, huhuhuuu...  Tapi aku harus mencoba memindahkan pengertian yang nyangkut sedikit di kepalaku ini ke dalam sebuah tulisan.

    Hypnotic writing adalah sikap kita yang terpancar dari tulisan seolah kita membujuknya untuk membaca.  Kita menulis sesuatu yang mampu membuat pembaca tersengat. Membuat pembaca mengulang membaca dan kemudian terus membaca. Apa yang menyebabkan pembaca berlaku demikian. Itu semata karena dibalik tulisan ada hypnotic writing. Tanpa disadari sebenarnya pembaca sedang terhipnotis oleh tulisan kita. Mungkin pembaca terhipnotis oleh judul tulisan, misalnya : "Ayah yang melarikan anak gadisnya..." Atau seperti judul postingan ini: Cara Menguasai Hypnotic Writing. Keinginan untuk membuka link tulisan itu adalah cara yang sengaja dibuat oleh Penulis dengan hypnotic writing. Contoh lain dalam percakatan, misalnya:
    • Saya menyukai buku ini. Kamu?
    • Saya akan memindahkan lemari ini. Menurutmu? 
    Dalam dua kalimat di atas, terdapat hypnotic writing, karena "Kamu" akan terbujuk dan ada keingintahuan tentang buku itu. "Kamu" yang kedua, merasakan dirinya dianggap somebody oleh lawan bicaranya. Dia akan merasa dihargai. Ia pun bersedia membantu tanpa diminta. (Jadi "bukan mengubah dari tidak berminat menjadi berminat").  Namun secara sadar "kamu" terpukau oleh kalimat hypnotic writing. Banyak yang bisa dilakukan dalam Hypnotic Writing. Membuat tulisan, misalnya dalam blog dengan judul yang menarik. Atau mungkin kita mengharapkan seseorang untuk memecahkan satu permasalahan, dengan menggunakan hypnotic writing kita menuliskan seperti berikut: "Bila Anda seorang penulis handal, pasti Anda akan mampu memberikan solusinya." Jadi bukan pemilik blog yang memutuskan, tapi penulis handal tersebut. Dengan kata lain -- Bukan aku, tapi kamu.
    Mak Shintaries

    Apa pula yang disebut viral hypnotic writing. Bisa dibuat contoh seperti ini: Ada sebuah info yang sangat menarik disampaikan oleh A kepada B. Begitu terpukaunya B akan info ini sehingga B meneruskannya kepada C, C kepada D begitu seterusnya, hingga mungkin bisa mencapai ratusan orang --seperti virus.. Berbeda dengan Multi-Level-Marketing: di mana A akan action langsung kepada B,C,D dan seterusnya. Yang seperti ini jelas bukan secara viral.


    Sebuah tulisan Mas Reza Gardino telah mendorong siapa pun yang membaca postingan di blog dearthia.blogspot.com berjudul  The Story Behind "Penjara", akan terhipnotis untuk terus membaca. Artikel yang di publikasikan tanggal  24 April 2008. Tidak dapat disangkal, pasti mata akan melalap halaman tersebut hingga lumat, hehehe.... Lho Koq? Kenapa?
    That's hypnotic writing.



    MFF#77 Andaikan

    $
    0
    0
    Source: MFF

    "Maukah kau dengar sebuah kisah, tentang seorang perempuan yang kecantikannya begitu berbahaya hingga bisa mengacaukan seisi alam raya dan memorak-porandakan semesta?" Kenapa sikapku jadi konyol begini. Seharusnya aku ikut bersedih atas meninggalnya saudara kembarku. Tak sepantasnya aku bertanya seperti itu saat Santi sedang berduka.

     "Ada apa denganmu? Kemana pikiran warasmu? Menutupi kegugupanmu? rentetan tanya dari sisi baikku yang tak mampu kujawab.

    Santi masih menekuri gundukan tanah merah itu seakan enggan untuk berdiri. Batu nisan itu seolah ingin terus ia belai. Namun aku berusaha membantunya bangun dan membimbingnya berjalan di sisiku.

    "Kau harus ikhlas. Dia sudah berada di tempat yang tenang. Pun tiada rasa sakit lagi yang selalu menderanya," kataku.  Dengan malas ditolehkannya wajah. Memandangku. Hambar.




    Aku tahu Santi tidak setuju ketika Andika dibawa ke rumah sakit. Santi ingin merawatnya sendiri.  Tapi itu berarti Santi telah merebut kebebasan Andika dari menghindarkan rasa sakit. Di Rumah Sakit, pasti  Andika akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang memuaskan. Di kelas VIP pula -- tidak sekedar merasakan belaian-belaian Santi yang sama sekali tidak mengurangi rasa sakit yang diderita Andika..

    "Kau ikut ke rumahku, ya?" suara Santi yang parau karena menangis terus sejak berangkat dari rumah membuyarkan lamunanku. Dipandangnya wajahku.

    Aku mengangguk.

    Kami pun segera beranjak dari pemakaman. Mobil hitam perlahan meninggalkan area pekuburan. Santi membuka kaca mobil dan memberikan sejumlah uang 2000-an kepada anak-anak yang berkejaran sambil menadahkan tangan.


    Kelengangan menerpa suasana di mobil. Aku pun tidak ingin mengganggu kediaman Santi yang masih terus menyusut airmatanya dengan scarf milik Andika. Bahunya masih juga berguncang turun naik menahan sedu-sedan tangisnya.




    Hari ini selamatan seratus hari Andika meninggal. Santi masih tetap mengenakan gaun bernuansa hitam. Tahlil usai sudah dan rumah pun kembali sunyi. Sikap Santi terasa dingin.


    "Bagaimana tentang kisah perempuan yang kecantikannya memorak-porandakan alam semesta itu?" tak kusangka Santi masih mengingat pertanyaanku setelah seratus hari berlalu.

    "Kau pasti tahu kisah perempuan yang terkenal karena kecantikannya itu, kan? Cleopatra, Ratu Mesir yang tidak ikhlas akan kejatuhannya dan lebih memilih mati. Dunia percaya Cleopatra mati karena gigitan ular berbisa. Namun tercetus berita, Cleopatra menginginkan dirinya mati dalam keadaan tubuhnya utuh, Penelitian pun dilakukan. Ternyata Cleopatra mati karena minum ramuan dari akar pohon beracun.

    "Ada hubungannya dengan kematian Andika?" Pertanyaan yang tak mampu kujawab.

    "Aku iri pada Andika. Sekalipun kau tahu, andaikan Andika sembuh, sebagian tubuhnya akan cacat. Lumpuh. Katamu, bagaimana pun keadaan Andika kau akan tetap setia. Aku kecewa. Hatiku tersakiti."Aku genggam jemarinya.

    "Belajarlah untuk mencintaiku."  Perlahan terucap juga kata-kata itu. Santi menarik tangannya, membuka tas, sepucuk surat berpindah ketanganku.


    "Aku akan bermalam di rumah Ibu." Ucapan singkatnya masih terngiang di telingaku. Surat itu kubaca sekali lagi.


    "Rendi, sebagai saudara kembar kau adalah belahan nyawa Andika. Apa pun yang telah kau lakukan, kau aku maafkan. Tapi untuk menjadi bagian dari hidupmu, segaris hitam tebal membentang. Bagaimana mungkin aku bisa bersanding dengan pembunuh kekasihku.  Dendam tak akan mengembalikan Andika. Jagalah Ibumu.  Aku terlanjur menyayanginya.  Aku akan merajut sebuah harapan baru. Tidak bersamamu. Santi"

    "Racun itu memang mematikan, tapi dia sudah sekarat" gumam Rendi.  Senyum sinis membuat sebelah pipinya terangkat.


     Jumlah kata: 500



    Rakyat Pintar, Negara Kuat dan Makmur

    $
    0
    0
    Pendidikan - Sarana dan Usaha 

    Pendidikan, di negara mana pun, khususnya di negara kita tercinta ini merupakan hal yang teramat penting dan yang harus diletakkan di atas segala-galanya. Majunya sebuah negara bisa dilihat langsung dari pendidikan bangsanya. Karena seperti kata pepatah yang mengatakan "Rakyat pintar Negara kuat dan Makmur."  Mari kita dengungkan "Bangkitlah Pendidikan di Negeriku Tercinta."




    Namun pada kenyataannya, pendidikan yang kita rasakan dan kita alami di negara Indonesia tercinta ini adalah seperti sesuatu yang semu. Seolah dunia pendidikan itu hanyalah milik golongan tertentu. Golongan melalui lorong yang hanya bisa dilalui oleh mereka yang mampu -- mereka yang ekonominya berkecukupan -- lepas dari kemampuan dan daya tampung benak yang mereka miliki.  Namun tidaklah demikian bagi mereka yang hanya lahir dari keluarga yang ekonominya pas-pas-an. Jangankan untuk menyekolahkan anak-anaknya, untuk memperhatikan bunyi keroncong yang bergema di perut mereka saja merupakan hal yang harus mereka perjuangkan, dengan cara apa pun. Sekalipun anak-anak mereka banyak juga yang memiliki otak yang cerdas dan daya pikir yang cepat. Ketiadaan biaya dan kesulitan keuangan menyebabkan mereka tetap terpuruk. Kemana mereka harus berpaling?

    No wonder apabila di mana-mana terdapat banyak anak-anak yang putus sekolah, bahkan anak-anak yang tidak mengenal apa yang disebut sebagai basic education. Mereka menjadi gelandangan, pengemis dan lain sebagai -- seolah naluri mereka sudah tidak lagi bekerja. Mereka seperti terlepas dari busurnya, melesat ke segala arah. Sangat memprihatinkan. Sebuah wadah untuk bisa dan mampu menangkap anak-anak panah yang melesat ini sebenarnya sangat bisa direalisasikan dengan bantuan pihak-pihak yang peduli pendidikan. Sangat care dengan kemajuan bangsa, yang terketuk hatinya dengan motto "Rakyat Pintar Negara Kuat. dan Makmur." Pihak yang mampu melirik dengan jeli adanya perbedaan yang menyolok dalam pendidikan yang dikecap oleh orang-orang perkotaan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di pedesaan. Mereka yang tergelitik hati dan jiwanyauntuk tampil sebagai penggerak, demi memperbaiki ketimpangan yang ada dalam pendidikan.

    Mereka yang tinggal di pedesaan dengan kemauan kuat dan tekad membaja yang memiliki keinginan untuk  mewujudkan cinta-citanya melalui bangku sekolah, terpaksa terbentur pada sarana dan fasilitas yang terlupakan (apakah dilupakan?) oleh Pemerintah Pusat dan/atau oleh pejabat wilayah yang berwenang -- tinggallah mereka menjalani pendidikan dalam keadaan yang sangat minim fasilitas. Hal ini sangat menyulitkan bagi mereka untuk bisa bangkit dan maju --  entah berapa lama lagi hal ini baru akan bisa diatasi.

    Apabila semua pihak yang berwenang, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudaan beserta seluruh  jajarannya peduli dan sangat sensitif tentang hal ini, maka bukan hal yang mustahil  Judul postingan di atas Rakyat Pintar Negara Kuat dan Makmur akan terwujud dalam waktu sepuluh atau mungkin duapuluh tahun mendatang. Tidak akan ada lagi, paling tidak, secara bertahap daerah-daerah terpencil yang akan mengalami keterpurukan dalam pendidikan.


    Berbicara tentang Hari Pendidikan Nasional, mungkin hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pernah menduduki bangku sekolah, sedangkan bagi mereka yang tidak pernah mengenal bangku sekolah karena ketiadaan sarana, fasilitas dan kemampuan, akan tahukah mereka apa yang disebut Hari Pendidikan Nasional? Mengertikah mereka bahwa tanggal 2 Mei diabadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional? Sudah pasti semua itu lepas dari perhatiannya, bukan karena mereka tidak tahu, tapi karena mereka tidak diberitahu -- di mana pembelajaran tentang sejarah yang seharusnya mereka dapatkan dari bangku sekolah, sama sekali tidak mereka alami. Tidak ada celah bagi mereka untuk mengerti  bahwa tanggal 2 Mei adalah hari yang seharusnya mereka peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional
    .
    Mereka yang awam dengan pendidikan akan lanjut bertanya: Kenapa harus tanggal 2 Mei? Sebuah jawaban yang pasti bisa dijelaskan oleh mereka yang berpendidikan, mereka yang sudah "mengecap" bangku sekolah.  Pemilihan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional yang selalu dirayakan setiap tahun merupakan satu kehormatan yang diberikan kepada pahlawan pendidikan: Ki Hadjar Dewantoro. Beliau adalah Pendiri Perguruan Taman Siswa. Walaupun beliau seorang  keturunan bangsawan  (Priyayi), namun pada usia beliau ke-40 tahun telah begitu mantap memilih  nama Ki Hadjar Dewantoro agar bisa  lebih dekat dengan pribumi, kaum jelata, baik secara fisik maupun hatinya.

    Ki Hadjar Dewantoro melalui lembaga pendidikan yang didirikannya -- Taman Siswa, memberikan kesempatan kepada kaum kebanyakan (rakyat jelata) untuk mengecap pendidikan yang dimiliki oleh para bangsawan.  Ki Hadjar Dewantoro yang lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dikenal sebagai Bapak Pendidikan Bangsa Indonesia.  Beliau meninggal pada tanggal 28 April 1959 dalam usia 70 tahun.
    Pada jaman era globalisasi ini, mampukah negara tercinta kita - Indonesia - menampilkan  sosok seperti Ki Hadjar Dewantoro, yang peduli akan pendidikan rakyat kecil. Yang menginginkan pendidikan bagi semua golongan masyarakat, baik yang mampu maupun yang tidak mampu.  Jujur, kalau boleh saya katakan, bukan lagi mengenai mampu atau tidak mampu, tetapi maukah pihak-pihak yang berwenang, golongan yang sangat erat kaitannya dengan sumber keuangan, baik secara pribadi maupun lembaga, yayasan atau pun golongan  membentuk sebuah wadah untuk mencetuskan ide Ki Hadjar Dewantoro di jaman terkini, di mana kita sudah mengalami kemajuan dalam teknologi? Mampukah? Tolehlah mereka yang membutuhkan pendidikan. Ulurkan tangan untuk menjadikan pendidikan sebagai milik mereka yang tidak mampu. Jadikan mereka orang-orang yang berguna bagi masyarakat dan bangsa.

    Mari simak cuplikan pidato Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan dalam acara memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2015 yang antara lain menyerukan sebagai berikut:

    "Wajah masa depan kita berada di ruang-ruang kelas. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa tanggung-jawab membentuk masa depan itu hanya berada di pundak pendidik dan tenaga kependidikan di institusi pendidikan. Secara konstitusional, mendidik adalah tanggung jawab negara namun secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Mengembangkan kualitas manusia Indonesia harus dikerjakan sebagai sebuah gerakan bersama. Semua harus ikut peduli, bahu membahu, saling sokong dan topang untuk memajukan kualitas manusia Indonesia lewat pendidikan."

    Tercetus secara gamblang antara lain dalam isi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa pendidikan TIDAK BISA dipandang sebagai sebuah PROGRAM semata., tapi sebagai sebuah GERAKAN. Antara keduanya memiliki perbedaan:. Disebut gerakan --  seluruh elemen masyarakat harus dilibatkan, harus digerakkan. Saya ulangi lagi isi pidato beliau: semua harus ikut peduli, bahu membahu, saling sokong dan topang untuk memajukan kualitas manusia Indonesia lewat pendidikan.Kita mendorong pendidikan menjadi gerakan semesta, yaitu gerakan yang melibatkan seluruh elemen bangsa: masyarakat merasa memiliki, pemerintah memfasilitasi, dunia bisnis peduli, dan ormas/LSM mengorganisasir. Dengan cara ini, sooner or later kita akan bisa berseru dengan lantang: Bangkitlah Pendidikan di Negeriku Tercinta.  Sedangkan yang disebut program --  rasa memiliki atas kegiatan hanya terbatas pada para pelaksana program.

    Andaikan isi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bisa direalisasikan, alangkah bangganya Indonesia memiliki manusia-manusia yang berkualitas berkat kepedulian berbagai pihak pendukung yang akan mampu menjadikan Negara ini secara keseluruhan bangkit dari keterpurukan. Tidak ada lagi wilayah yang terisolir dari pendidikan. Setiap sudut kepulauan akan terditeksi, akan terpantau, akan dialiri oleh pendidikan yang memadai, berkat seluruh elemen yang bergerak. Akan terciptalah apa yang akhirnya dapat kita sebut"Rakyat Pintar, Negara Kuat dan Makmur."



    Tentang Kurikulum 2013

    Saya bukanlah seorang guru, namun sangat peduli akan pendidikan, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Harus kita akui bahasa Inggris merupakan bahasa, yang mau tidak mau, harus kita ajarkan sebaik-baiknya dan sedini mungkin. Pada jaman modern ini hampir 75%  iklan, baik iklan online, mau pun iklan offline, spanduk, bill-board (baleho), menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris. Bisa dikatakan bahwa produk yang diiklankan dengan bahasa Inggris, bisa dikategorikan sebagai produk istimewa atau produk unggulan.  Yang penting...keren...lah, lepas dari kategori kualitas, karena produk dalam negeri pun tanpa diiklankan, banyak sekali yang memiliki kualitas unggul.

    Saya sangat terenyuh dan sedih membaca kurikulum 2013 yang akan menghapuskan mata pelajaran bahasa Inggris pada tingkat Sekolah Dasar. Saya tidak suka berpolitik dan saya tidak tahu apa-apa sejauh hal-hal yang menyangkut politik, Namun Pendidikan dalam bidang bahasa Inggris-lah yang memprihatinkan saya.

    Saya mempunyai alasan yang kuat. Saya ingin sekali menjadi seorang guru dalam mata pelajaran ini. Selama kurun waktu lebih dua tahun saya mengajar secara sukarela dalam mata pelajaran khusus bahasa Inggris. Hal ini berawal dari lamaran demi lamaran saya yang ditolak untuk bisa mengajar di sebuah sekolah Umum, baik SD/SMP/SMA. Penolakan mereka karena alasan yang mutlak berlaku -- saya tidak memiliki S1 degree atau pun D3. Kemampuan mengajar saya dalam pelajaran bahasa Inggirs, sebenarnya bisa berkompetisi dengan mereka yang sudah memiliki S1 atau D3. Agar ilmu yang saya miliki tidak menguap begitu saja tanpa disebarkan, maka saya membagikannya secara sukarela kepada anak-anak dari keluarga yang ekonominya dibawah standar dan anak-anak yatim piatu.

    Pada prakteknya saya menemukan sebuah kejanggalan, katakanlah keanehan: anak-anak didik saya yang sudah duduk di kelas 7, 8, 9, bahkan yang duduk di kelas 11, 12 tidak bisa "mengeja"  nama mereka dalam bahasa Inggris.  Lebih aneh lagi mereka tidak bisa menyebutkan alfabet dengan cara yang baik. Suatu hal yang bisa dilakukan oleh anak-anak TK. Hal ini kemungkinan besar bisa terjadi karena mereka hanya diharuskan belajar di sekolah berdasarkan LKS (Lembar Kerja Siswa).  Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa, kemungkinan besar, siswa tidak diberi penjelasan kalau ada kesalahan yang mereka buat, apalagi yang berkaitan dengan pronunciation. Mereka pun tidak tahu apa perbedaan DO dan DID.  Memang ada baiknya diberi inisiatip kepada mereka untuk mencari sendiri, tetapi itu adalah suatu usaha yang tidak akan lebih canggih dari pada keterangan yang kita berikan.

    Setelah saya gembleng dengan pengucapan (pronunciation) dalam 3 x tatap muka, alhamdulillah, sudah sangat menunjukkan kemajuan yang berarti.

    Dari sini saya bisa mengambil pelajaran bahwa kemampuan seseorang mengajar tidak MUTLAK ditentukan oleh jenjang pendidikan yang tinggi. Tanpa gelar pun seseorang yang memiliki bakat mengajar dalam bidang tertentu, akan mampu melahirkan manusia-manusia yang cerdas dibidangnya, yang bisa menyandang predikat percaya diri yang penuh dalam pergaulan.

    Semoga saja mata pelajaran bahasa Inggris dapat dipertahankan dalam Kurikulum 2013, sehingga nantinya semoga akan lahir generasi yang handal dan bisa dibanggakan untuk menopang lahirnya generasi Rakyat Pintar, Negara Kuat dan Makmur. Aamiin.



    References:
    http://profil.merdeka.com/indonesia/k/ki-hadjar-dewantoro
    http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/4152




    Flavor Bliss in Serpong Area with Its One Stop Destination.

    $
    0
    0
    Ibu Lisa, Flavor Bliss Management
    Tangerang Selatan adalah sebuah wilayah yang sangat luas. Bagi Anda yang tinggal di wilayah ini yang hanya mengenal tempat hiburan dan Mall yang megah di Summarecon Serpong. Kini Anda dapat menentukan pilihan lain untuk mengunjungi tempat hiburan semegah Summarecon Serpong,  bernama Flavor Bliss, Alam Sutera, Serpong. Ibu Lisa dari pihak Management FLAVOR BLISS memperkenalkan Flavor Bliss, di mana Anda bisa memanjakan keluarga Anda untuk menikmati kenyaman berada di sini, baik untuk saat breakfast, lunch, dinner dengan pilihan yang beragam. Flavor Bliss tempat kuliner yang maha-lengkap. Kemegahan Flavor Bliss yang dikenal dengan istilah one stop destination bisa dilihat di video dari youtube dengan meng-klik link berikut ini.






     https://youtu.be/knVJMnHFVl8?t=25

    Ada Red Bean lho di Flavor Bliss (Source: crunchycheeseme.blogspot.com)

    Flavor Bliss memiliki tempat yang bernama O-Ring Venue -- tempat serupa dengan Aula yang luas, dapat dipakai untuk acara apa saja. Bisa disulap menjadi tempat pesta atau tempat acara ulang tahun dan lain sebagai dengan suasana santai, nyaman dan pastinya sangat memuaskan  --  disesuaikan dengan selera Customer(s)

    Flover Bliss akan memanjakan Anda dan keluarga dengan menyediakan berbagai pilihan tenants, masing-masing dengan spesifikasi masakan khasnya.


    Flavor Bliss juga merupakan sebuah tempat yang tepat bagi Anda yang suka hang-out. Kenapa? Karena di sini bisa disebut sebagai One Stop Destination karena apa yang kita cari, baik kuliner, fashion, atau arena bermain untuk anak-anak ada di sini. Jadi, bapak, ibu dan anak, bisa sekaligus menikmati suasana yang berlainan dalam kebersamaan yang menggembirakan. Singkatnya eat, play and shop lengkap di Flavor Bliss, tempat yang menjadi kebanggaan di wilayah Alam Sutera, Serpong. Asyiik, kan? Gak percaya? Ayo, segera klik link ini http://theflavorbliss.com/ Pasti gak sabar mau segera berkunjung ke Flavor Bliss.
     
    Source: newwarungrawit.com
    Mungkin, Anda penikmat masakan dengan rasa yang masih asli dengan beragam bumbu rempah-rempahnya yang terkenal harum dan membuat masakan menjadi nikmat tak terlupakan? Di Flavor Bliss pun Anda bisa menikmatinya. Nah, kunjungilah di area Flavor Bliss ini sebuah warung dengan nama yang unik Warung Rawit.  (Mungkin pengelolanya masih ada kaitan keluarga dengan Bintang Film jaman baheula, Ribut Rawit, hehe...). Menyantap makanan di Warung Rawit memiliki sensasi tersendiri. Coba saja lihat menunya yang menggugah selera ini. Hhmmm...mengajak lidah semakin bergoyang.Tenants yang sudah beroperasi di Flavor Bliss begitu banyak, sehingga Asnda dengan bebas bisa menentukan pilihan sesuai dengan selera Anda.


    Atau Anda menyukai Lasagna, makanan Italy yang lezat bertabur keju? Di Flavor Bliss juga dengan mudah Anda menemukan restoran yang menghidangkan Lasagna. Kelezatan dan kenikmatan ketika menyantapnya serasa Anda baru kali ini merasakan Lasagna yang teramat lezat.

    Source: theusualbliss.com

    Flavor Bliss tempat yang tepat untuk dikunjungi bersama keluarga Anda yang merupakan satu-satunya tempat hiburan megah di kawasan Alam Sutera, Serpong  -- terletak di area yang luas dengan pohon-pohon rindang melindungi kendaraan Anda dari sengatan matahari. Anda juga bisa memanjakan buah hati Anda untuk bermain di area ini. Bisa langsung mengajak isteri tercinta Anda untuk berbelanja.




    Untuk mengadakan acara apa saja bisa direalisasikan di Flavor Bliss  -- di Aula yang dikenal dengan nama O-Ring Venue. Keren ya? Enak menyentuh telinga ketika disebutkan  --  O-Ring Venue, Flavour Bliss. 

    Ternyata Flavor Bliss adalah satu-satunya tempat hiburan yang lengkap di Wilayah Tangerang Selatan, berlokasi di Alam Sutera -- hang out, especially for women become a place to eat, play and shop. Well, exactly one stop destination, we can say.

    Posisi Flavor Bliss berada di seberang Mall Living World. Bagi mereka yang memiliki kendaraan, tentu saja wilayah flavor bliss ini sangat mudah ditemukan. Tapi jangan salah, bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi pun wilayah ini amat sangat mudah dijelang. Dari sisi Ciputat/Pamulang/Muncul, bisa menggunakan kendaraan umum Microlet ke arah Cikokol. Kendaraan ini pasti melewati wilayah Flavor Bliss yang terletak di Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan.

    Sebuah bukti bahwa Flavor Bliss adalah tempat yang multi-fungsional -- bisa dilihat betapa meriahnya sebuah acara yang diadakan di Flavor Bliss -- program Komunitas Dari Perempuan  pada hari Sabtu, 18 April 2015, yang dimulai pukul 12.30 hingga malam hari. Acara yang mengusung tema Woman In You, dalam rangka memperingati hari perempuan se dunia -- International Women's Day yang sebenarnya jatuh pada tanggal 18 Maret 2015. Acara dengan special performance of a famous Author, Dee Lestari.





    Dee Lestari Simangunsong, berdarah Batak, yang telah berhasil menjadikan buku pertamanya sebuah novel berjudul SUPERNOVA menjadi best-seller, dengan mencetak sebanyak 7000 (baca: tujuhribu eksemplar). Dee, panggilan akrab Dewi Lestari, mengatakan tentang triknya untuk menulis. Baginya, dia belum akan menulis kalau sebuah akhir untuk cerita yang akan digarapnya belum ada. Begitu tahu akan akhir sebuah cerita yang ada dalam 'jambangan' idenya, maka dia tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah tulisan berupa novel.

    Dee mengatakan, ketika akan mencetak bukunya yang pertama berjudul SUPERNOVA (Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh) dia menanyakan berapa jumlah buku yang harus dicetak supaya menjadi best-seller. Ketika disebutkan satu jumlah -- 5,000 eksemplar -- maka Dee meminta bukunya dicetak  sejumlah itu. Secara Indie pastinya. Namun ada kegagalan dalam mencetak, sehingga harus dicetak lagi sebanyak 2,000 eksemplar. Buku yang berjumlah 7,000 (walaupun terdapat cacat dalam jumlah yang 5,000), tetap habis terjual dalam waktu singkat. Setelah cetakan pertama Supernova menjadi best-seller, disusul lagi dengan cetakan demi cetakan novel Supernova yang laris seperti kacang goreng, hehe...
     
    Lanjutnya lagi, untuk menjiwai karakter tokoh mahasiswa yang akan diceritakan dalam novelnya, Dee pernah menjalaninya dengan tinggal dalam sebuah rumah kos-kosan, walaupun Dee tidak pernah bermalam di kamar kosannya itu. Menurutnya penokohan mahasiswa yang akan diulas dalam novelnya, tidak akan menghasilkan karakter mahasiswa yang utuh dan hidup, tanpa melibatkan diri dalam kehidupan mereka (mahasiswa). Dee yang juga pernah menjadi penyanyi dalam Grup RSD (Rida Sida Dewi) sekitar tahun 1995 sukses sebagai Penulis novel best-seller Supernova 1, kemudian diikuti terbitnya novel-novel lain, diantaranya Perahu Kertas dan Filosopi Kopi.
    Sayang sekali jadwal yang ketat buat Dee, menyebabkan Dee harus meninggalkan acara sebelum sempat kami berfoto bersama.
     

    Dee ketika memberikan TIPS menulis didampingi MC (Mbak Rika?)
    Acara  bertajuk Woman In You dilanjutkan dengan mengundang ke stage Mak Eliza Koraag, Pendiri Komunitas Penulis dan Sastra, PEDAS, ternyata sudah sukses dengan jumlah anggota lebih dari 1000 orang. Icha (sapaan akrab untuk Eliza Koraag) menceritakan sejarah terbentuknya grup dari anak-anak sekolah. Kelompok Penulis dan Sastra, PEDAS bersama anggotanya menampilkan kebolehan setiap anggotanya dalam mempersembahkan puisi pada acara Woman In You ini.
    Grup Penulis dan Sastra, PEDAS
    Turut memeriahkan acara, tarian-tarian dari daerah Minang, yang dipertunjukkan oleh putri-putri dari Kelompok Wajah Bunda Indonesia. Games antar Emak-emak pun menambah serunya acara, yang kemudian aku tahu akan berakhir pada jam 17.00. Bahkan bagi yang berkenan untuk tetap hadir, pada pukul 19.00 sebuah acara akan dipersembahkan oleh Dee beserta grupnya. Namun sayang aku tidak bisa menghadiri acara hingga selesai. Karena semula aku tahu acara hanya akan berakhir pada pukul 13.00, aku minta Ojecker untuk menunggu. Namun ketika acara akan usai jam 17.00 aku terpaksa meninggalkan acara pada pukul 15.30 (Ojek akan terlalu lama menunggu, hehe...).

    Tuh! Apa gak seru para Emak yang memeriahkan acara saling berebut hadiah dengan bergaya paling aduhai... Acara meriah seperti ini hanya bisa di implementasikan di mana? Ya, di O-Ring Venue,  Flavor Bliss


    Dua gadis cilik  yang manis membawakan tarian Minang. Maaf ya, sayang fotonya kepotong, hehe...

    Siapa gerangan gadis manis bersuara emas ini?

    Ketika aku meninggalkan acara, seorang gadis manis berusia 11 tahun -- putri dari salah seorang Emak dari Komunitas Wajah Bunda Indonesia sedang tampil di stage, bernyanyi solo, membawakan lagu berbahasa Inggris. Suaranya? Amboi, indah sekali. Aku berpikir positip, kenapa sang Bunda tidak mendaftarkan saja si gadis hitam manis ini untuk mengikuti ajang IMB (Indonesia Mencari Bakat). Suaranya betul-betul merdu dengan vocal yang bersih dan memukau. Putri siapa gerangan gadis manis bersuara emas ini?

    Sebelum pulang aku ber-narsis-ria dengan para blogger muda, antara lain bersama Emak muda Rinrin Indriani, dengan sapaan manis Orin. Foto aku dan Orin dengan background Woman In You aku kirimkan untuk ikutan Lomba foto selfie di Instagram, dan, dan... katanya aku menang dalam Lomba Foto Selfie ini. Apa betul?
    Oriiin, foto ini memenangkan lomba foto Selfie Instagram lho! Hadahnya oke juga.
    Bazaar dengan aneka barang juga digelar di seputar O-Ring ini. Bazaar yang diadakan oleh Ibu-Ibu dari berbagai komunitas. Berbagai item yang bagus dengan harga terjangkau ada di Bazaar ini.

    Jadi, apa lagi yang ditunggu? Bermacam aktivitas yang positip bisa diadakan di Flavor Bliss, mulai dari eat, play, shop, merealisasikan acara apa pun bisa terlaksana dengan memuaskan di tempat ini.



     Tulisan ini diikutsertakan pada Blog Writing Competition FLAVOR BLISS

    Excite Points Bisa Bikin Addicted Belanja Online

    $
    0
    0


    Pada tanggal 19 April 2015 dengan stamina yang oke punya, aku melangkah ke gedung Smartfrend di Jalan Sabang untuk menghadiri sebuah acara dari Fun Blogging atas undangan Cikgu Shintaries, salah satu founder dari Fun Blogging. Ternyata ada dua acara hari itu --  yang satu acara Hypno Writing, yang sudah aku muat di blogku tertanggal 7 Mei 2015.  Tulisan ini seharusnya aku buat pada tanggal sama, kan? Tapi, ya gak masalah aku buatnya hari ini, padahal hari ini adalah hari terakhir postingan ini harus disetorkan. Insya Allah bisa aku selesaikan.



    Cikgu Shintaries, salah satu Founder Grup FUN BLOGGING
    Aku ini temasuk orang yang gak pernah belanja, apalagi secara online. Kenapa? Ya, karena aku kan pensiunan, jadi belanja apa saja itu anak-anak yang ngeluarin biaya. Apa gak seneng tuh? Tapi, apa mau gitu selamanya? Tentunya aku pun ingin menunjukkan sesuatu yang baru buat anak-anakku. Aku juga gak mau tuh bergantung 100% sama anak-anak untuk kebutuhanku. Bukan sombong sih, tapi ya ada satu keinginan untuk menunjukkan kalau aku ini, biar tua-tua juga bisa agak mandiri dalam hal belanja. Mandiri dan irit, begitu. Biasanya, kalau belanja pastinya naik taksi, ke acara, juga naik taksi, paling gak naik ojek. Trus, apa hubungannya sih dengan judul? Tunggu dulu. Nih, lanjut yuk, soal irit dan kenyamanan.



    Di era globalisasi ini, di mana semua serba canggih, serba instant, serba nyaman, bertambah lagi kenyamanan untuk berbelanja melalui excite shop  --  sebuah perusahaan dari Grup Sinarmas serta sudah bekerja sama dengan ratusan merchants. Lalu apa hubungannya dengan excite points?
    Sabar donk... Begini: Excite Shop adalah sebuah program untuk berbelanja secara online dan si pembeli mendapatkan points, naah...itu yang disebut excite points. Tapi tentu saja harus mendaftar dulu sebagai member dari Excite Shop.  Ada kelebihan yang semakin menarik dengan berbelanja online melalui excite shop ini, yaitu belanja online berhadiah.

    Setelah mendaftar sebagai member  Excite Shop, kita akan mendapatkan sebuah kode konfirmasi, kode inilah yang akan membuat kita mendapatkan point(s) setelah melakukan belanja secara online. Points yang bisa kita kumpulkan secara akumulatif ini bisa ditukarkan sebagai rewards dari Excite. Apa rewardsnya? Apa saja, tergantung jumlah point yang terkumpul. Semua items bisa didapatkan dari merchant yang tergabung dengan Excite Shop. Hebat, kan? Mengenal Excite Shop, berarti mengenal arti kenyamanan dan bisa memanjakan diri -- belanja online berhadiah dengan nyaman dari rumah. Irit pula dalam segala hal, irit bensin buat yang punya mobil, irit tenaga buat yang tidak punya mobil, hehe... karena harus turun naik kendaraan umum. Jadi cepat hunting jadi member Excite Shop.


    Bagi mereka yang addicted belanja secara online, amat direkomendasikan untuk mendaftar sebagai member dari Excite Shop ini, agar segala keuntungan bisa didapatkan. Disamping keuntungan yang didapat oleh teman yang belanja, kita pun akan mendapat points reward.

    Jangan ragu untuk meng-klik link point.excite.co.id/shop untuk memanjakan mata anda dan lanjut dengan menjadi member Excite Shop. Selanjutnya? Kumpulkan point sebanyak yang Anda bisa untuk meraih rewards dari Excite Shop.

    Barang-barang dalam gambar ini bisa Anda dapatkan secara gratis dengan mendapat rewards point dari Excite Point. So, hurry up be a member of Excite Shop.


    Anda seorang yang "demam"discount 50%, 65% or 70% off?  Banyak sekali shops yang tergabung dalam Excite Shop. yang memberika discount. Jadilah member Excite Shop sebelum berbelanja barang-barang yang sedang dalam periode discount. Dengan begitu Anda akan mendapatkan keuntungn ganda. Potongan harga dari Merchant/Shop dan keuntungan rewards point dari Excite Shop.  Salah satu merchantse incaran para wanita adalah Lazada. Jangan ragu untuk belanja di Lazada yang seringkali menebar discount, hehe... karena Lazada tergabung dalam Excite Shop.



    Viewing all 434 articles
    Browse latest View live